Di akhir zaman, keselamatan adalah dengan sholawat Nabi SAW, dan jalan sholawat terbaik adalah membahagiakan nabi SAW dengan membahagiakan keturunan beliau SAW...
Di zaman dahulunya dulu, setelah Allah menciptakan Nur dari Nur beliau saw, Nur tersebut berputar thowaf mengelilingi beliau... Nur yg dapat "mencium" Ka'bah akan menjadi "cahaya" Para habaib dan ulama...
Beberapa hari ini ketungkul pengajian youtube buya arrazy, terutama bahas fitnah akhir zaman oleh golongan yg ngaku "manhaj salaf" Tapi Tidak mengikuti cara salaf, anti mwlid... Bagaimana tidak? mereka ingin bypass belajar dari "cetakan" Al Qur'an dan hadist kemudian mengartikan dan memahaminya... Dimana sumber kesesatannya adalah ghuluw dan "mempertuhan" Pemahamannya tsb dengan klaim bahwa pemahamannya itu adalah maksud dari Allah dan RasulNya sehingga yang berbeda dengan pemahamannya berarti menyelisihi dan melawan Allah dan RosulNya... SESAT MENYESATKAN, ketika merasa menjadi Allah ketika menerangkan Al Qur'an, merasa menjadi Nabi ketika menerangkan hadits, merasa menjadi imam ketika menjelaskan tulisan kitab, sehingga yg semua yg beda dg nya adalah salah dan bid'ah, sesat, masuk neraka.... Kalimat bid'ah, khrafat dan syirik seperti menjadi wirid wajib bagi mereka... mereka lupa bahwa siapapun dapat baca dan siapapun yg baca akan memiliki pemahamannya sendiri, tidak heran klo cermat membandingkan mereka dengan golongan mereka sendiri juga saling berselisih, dan bahkan dengan pemahaman-pemahamannya sendiri sering bertentangan... Kata kyai Idrus, salah satu ciri ajaran sesat adalah ia akan menemui jalan buntu dalam menjelaskan ajarannya...
Kata kunci "AL QUR'AN itu berbeda dengan PEMAHAMAN Al Qur'an" Dan yang paling mengerti maksud dari Al Qur'an adalah Allah sendiri dan yg paling mengerti maksud dari Hadist adalah nabi SAW sendiri... Siapakah yg pemahamannya mendekati nabi SAW, tentu adalah para sahabat yg belajar dan bergaul langsung kepada nabi, yg paling mengerti sahabat adalah tabiin dan seterusnya dengan mata rantai murid dan guru... Sehingga sangat masuk akal jika kemurnian agama ini terjaga oleh sanad ... Kalau hanya melalui buku... Siapa yg menjamin cetakannya benar? Apalagi zaman dulu tidak ada percetakan, murid mencatat apa yg didengar dari gurunya, atau mengkaji tulisan guru beliau dan mendengar penjelasan dari tulisan tersebut dari gurunya.... Kitab ini disyarah kmd disyarah lagi... Berdasarkan pemahaman yg telah diterangkan dari gurunya dan dari gurunya guru secara berantai... Dalam ilmu hadis pun perawi itu sangat penting... Bahkan cetakan Al Qur'an yg sampai kita pun hasil dari rantai periwayatan... Butuh pentashhih untuk memastikan keoriginalannya .... Lihatlah tulisan Al Qur'an yg beredar sekarang berbeda dg tulisan di zaman nabi... Titik harokat dll... Dg pembacaan yg sama dari rantai periwayatnya (dibantu dg tulisan) dg inovasi untuk mempermudah membacanya... Lihatlah nabi tidak melakukannya... Sahabat pun tidak... dengan sanad Al Qur'an tetap terjaga (tidak sama tapi sama) dan dijaga Allah kemurniannya... Sanad adalah penjaga kemurnian Islam sedang tulisan/kitab adalah salah satu alat bantunya.
Berfikir... Ada ustad aneh yg berpendapat bahwa wali Sanga tidak ada dengan alasan tidak ada kitab yg ditinggalkannya... Yg pertama, kitab peninggalan2 beliau silakan dicari di moseum, jangan tidak tahu dikatakan tidak ada... Kedua banyak sekali yg keturunan beliau-beliau yg dapat dilacak, banyak ulama yg menjadi keturunan beliau, tabayun lah... Ketiga, lah iya, makamnya ada, yang ziarah banyak kok dianggap tokoh fiktif... Aneh kan... Atau memang ini salah satu agenda "mereka" Dengan ajakan dilarang ziarah ke para wali, ajakan agar makam mereka disamakan dan dihilangkan identitasnya, ajakan menjauhi para ulama dg langsung ke Al Qur'an hadis... Agenda besar... Menghilangkan jejak para wali... Sehingga di angkatan berikutnya dapat koar-koar tidak ada bukti kongkrit keberadaan mereka (karena dihancurkan nya peninggalan dan jejak belian) ... Yg lebih besar... Apakah gerakan anti mawlid itu juga tersimpan agenda tersembunyi????? Yang tidak disadari oleh banyak orang?
Bagaimanakah sedih nya nabi ketika beliau dicaci oleh kafir quroish bahwa keturunan beliau telah terputus? Kemudian Allah menurunkan surat Al kautsar... Keturunan beliau akan terus bertahan hingga fitnah akhir zaman, dimana akan ada dari keturunan beliau yg tentaranya melawan tentara dajjal, yg kelak akan membawa kedamaian di muka dunia, dimana (nabi) Isa bermakmum kepada beliau.. Al mahdi... Makanya dajjal dan bala tentaranya sangat benci dengan beliau... Apakah usaha pengerusakan nama baik nabi dengan mencaci orang tua beliau SAW masuk neraka dan keturunan beliau telah terputus adalah usaha tentara dajjal?
Semoga Allah selalu membahagiakan dan menolong nabi SAW dan seluruh keturunan dan pecinta beliau...
Fitnah besar bagi kita melalui anak keturunan kita... Semoga Allah menyelamatkan kita dan keturunan kita dari fitnah akhir zaman, fitnah dajjal, fitnah akhirat...
Semoga anak keturunan kita pembawa cahaya (Nur) nabi Muhammad SAW juga penentram mata dan hati kita...
Dari beliau KH. Imam Hambali, beliau berkata bahwa pernah mendengar bahwa gus Miek pernah berkata bahwa anak dibacakan Al Fatihah dengan cara membaca Al Fatihah sampai iyyakana'budu waiyyakanasta'in 7x kmd dilanjutkan... Tiap selesai sholat jangan lupa mendoakan anak minimal al-fatihah sekali... Juga jangan memakan makanan haram... Jika terlanjur tebuslah dengan berbuat kebaikan dan sedekah...
Jika ingin berlimpah rizqi... Mk ada 2 hal yg harus dilakukan... Berbuat baiklah kepada orang lain dan jadilah orang yg dermawan... Karena Allah tidak menurunkan langsung dari langit tetapi melalui perantara orang lain
Nyambung???... Jangan mengatakan, ada yg mengerti jalan cerita penulisan ini tanpa konfirmasi kepada penulisnya... meramal maksud dan tujuannya kecuali hanya melalui perkiraan... Seperti gambaran kecil Al Qur'an Hadits yang dipahami jika hanya berdasarkan dari tulisannya... Coba crosscek dengan yg hadir pada acara tsb... Pasti bueda...
Salam kenal bagi yg belum kenal
0 Response to "fitnah akhir zaman adalah menghilangkan Nur itu.... "
Posting Komentar