mencari sambungan ...

dalam perjalanan yang sama pun yang diperoleh akan berbeda, ibarat sama-sama makan soto, ada yg merasa pas, ada yg kurang, ada yg kasinan, ada yang kepedasan, dll ... bergantung bagaimana sang individu menerimanya ....

lah yoo mw bahas apa? mngkin krn ddpan lg disiapkan konsumsi soto ????
mw bercerita bentar mengenai perjalanan ikut kepsek yg pengen sowan habib bakar,

hari sabtu, dipimpin (sopir) pk jamal, pk shodiq dg istri dan pk mada dg istri, saya? sendiri ma pk jamal,
 
berangkat pagi setengah siang, sampai di nganjuk berkunjung sekalian minta tolong tuk petunjuk jalan ke ust sulton, 

di rumah ust sulton, ayah beliau banyak bercerita tentang bagaimana beliau didik, juga bercerita bagaimana habib bakar tinggal di pondok, yang awalnya ketika bertamu di daerah situ, selalu ditolak yang kemudian penduduk malah suka ditamui beliau.

datangnya agak siangan dan mendapat info dari sulton dari para santri pondok bahwa habib bakar lagi istirahat, kemungkinan dapat sowan setelah ba'da maghrib,

sehingga perjalanan awal ziarah ke makam sayid Muhammad, kemudian ke habib Zen, beliau banyak bercerita tentang rencana penyelengaraan maulid, kemudian jg meminta doa tuk smk al amin, 

dalam sowan inipun, ust sulton mengajarkn bahwa, jika sowan ke habaib/ulama mk nunggu dibukakan pintu, bukan maen ketok saja dan maksa agar ditemuin, bahkan nunggu sekitar satu jaman, 

ketika bercerita kepada beliau bahwa akan soawan ke habib bakar, beliau berpesan, jika sowan kepada orang / habib yg jadzab, maka jangan sampai minta doa, soawan mawon, cium tangan jika bisa, ckup mengambil barokah, dan tuk hajat kita, insyalloh walau tak terucap lisan, sang wali akan mengetahui dan tersampaikan kepada Allah SWT, karena orang jadzab itu bisa berbicara apapun tanpa kontrol, takutnya berdoa dg hal yg "tidak kita inginkan".

kemudian ziarah ke makam mbah Bisri, ust sulton bercerita bahwa beliau dulu seorang pengasuh pondok, kemudian sebelum kholwatnya beliau menceraikan istrinya, yang kemudian dinikai santrinya dan jg pondoknya dipasrahkan kepadanya. makanya mungkin sebab ini, beliau cocok untuk wasilah sekolah ... 

habis maghrib kemudian, kemudian ke pondok tuk sowan ke habib bakar, ternyata rumah beliau masih tertutup, akhirnya menunggu lagi, eehhh ditempat tunggu ada tulisan dilarang foto tuk update status,

salah satu karomah habib bakar yang dialami ust sulton, sebelumnya beliau sakit telinga, diobatin kemana saja dan apa saja jg ndk mempan, kemudian beliau sowan ke habib bakar, dan mengambil puntung rokok bekas habib, kemudian beliau sumpalkan ke telinga, dan langsung sembuh, makanya beliau pesan agar cari puntung rokok bekas habib tuk diambil berkahnya ...

setelah dibuka rumahnya, ternya habib telah ke sidoarjo ashar tadi, sedikit kecewa, tapi telah ditinggalin 2 puntung rokok bekas habib yg kemudian diserahkan ke kepsek, dan dijamu makan malam oleh bu nyai,

saking kepengennya ketemu, akhirnya diputuskan nyusul ke sidoarjo, tempat beliau hadir acara, info dari penderek beliau, diceritakan bahwa ada 5 penderek yang selalu melayani beliau dengan di shift, dan ketika ada acara jauh, maka semua penderek juga ikut.

alhamdulillah ditempat acara walau tidak dapat bersalaman karena beliau istirahat, sempat melihat dan salam kepada beliaau sebelum pulang, hal luar biasa yang "iri" bagaimana orang2 datang dengan suka cita melayani beliau, bagaimana kecintaan kepada beliau, rasanya sepwrti terpukul bagaimana diri ini kepada guru ... sungguh "memalukan".

mungkin pantas jika ada cobaan yang datang, bagaimana menebus kesalahan? bagaimana memperoleh hikmah? jika diri lemah ini tidak "dipaksa", selanjutnya bagaimana belajar sabar kemudian bersyukur

0 Response to "mencari sambungan ..."

Posting Komentar