Rois aam vs ketum PBNU

Terinspirasi dari yt komentar kyai Marzuki dan kyai Muwaffiq

Sebagai orang bawah yang dekat dengan tanah dalam organisasi NU, pengurus ranting aja bukan, maka tidak pantas untuk membicarakan PBNU,
Ibarat tubuh, ada yang berfungsi sebagai kaki, tangan, kepala... Maka walau kepala mumet jangan sampai kaki lumpuh, ya tetap jalan ...

Seseorang harus dapat menempatkan dirinya, posisinya sebagai apa? Maka bertindaklah sesuai fungsinya ...

Misalkan PC atau PW yang mempunyai hak pilih dalam muktamar, maka harus mengetahui siapa yang dipilih, apakah kyai beneran? Atau tertipu, 
Yang dipilih ya kyai yang dikenal semua orang (karena tingkat negara/dunia), kealimannya terbukti salah satunya dengan melihat karya tulisnya yang berkualitas dan banyak (Mualif kitab), atau terbukti santrinya ribuan dan banyak yang menjadi ulama, kalau muridny2 alim maka apalagi gurunya... Jangan yang baca kitab kuning saja kurang mendalam, karya tulisnya tidak terbukti atau muridnya hmpir tidak ada yg menjadi kyai alim !

Karena PBNU tingkatnya pusat dari organisasi Islam terbesar di dunia, maka yang pantas ya Rois am dan ketumnya ketemu para pimpinan dunia, bukan ngurus PC atau PW atau tambang, Ndak level, levelnya misalnya ketemu dengan presiden atau perdana Mentri Israel kemudian mengusahakan perdamaian palestina (hasil urusan Allah, yang penting usaha), atau menemui pemimpin agama2 tingkat dunia dan menceritakan kehebatan Islam, bagaimana memelihara toleransi beragama, atau membuat strategi bagaimana NU dapat beradaptasi dengan siapapun presiden yang terpilih, bukan terjebak dengan Paslon tertentu atau politik kecil....

Rois am merupakan kyai nya para kyai di organisasi terbesar di dunia, jadi dalam forum ulama, harusnya menjadi narasumber, bagaimana Islam Nusantara itu, bukan ulama arab atau Yaman atau yang lain dimana ajaran keislamannya di negaranya saja belum "terbukti", bagaimana Islam di Nusantara dapat merangkul berbagai suku, budaya, bahasa, agama sehingga Islam Nusantara menjaga kedamaian sesuai kesepakatan seperti Islam di Madinah dengan piagam medinahnya,
Sebagai kyainya kyai, tingkatannya sudah bukan berselisih dengan "bawahannya", seperti para kyai Nusantara yang ampuh, kalau ada yang membangkang tidak perlu diladeni, maka akan kualat sendiri, mengenai strategi, maka bisa mengintip server yang ada di langit

Peran kita dalam NU ?

Semoga jam'iyah NU ditolong oleh Allah

0 Response to "Rois aam vs ketum PBNU"

Posting Komentar