🌊 *Cinta yang Tulus Hanya Menuju Satu: Cinta kepada Mursyid yang Menyambung pada Sultanul Awliya* 🌊
أَعُوذُ بِاللّٰهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ
بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيمِ
Seorang murid bertanya:
> “Apakah salah jika aku memiliki rasa cinta yang mendalam kepada khalifah (wakil) dari syaikhku, sementara aku berada di hadapan syaikhku sendiri?”
Mawlānā Shaykh Hisham Kabbani (ق) menjawab:
Cinta tidak bisa terbagi kepada dua. Tentu setiap orang memiliki cinta kepada para khalifah, namun maknanya harus dipahami dengan benar. Seperti seorang ayah yang memiliki lima anak — ia mencintai mereka semua, tetapi cintanya kepada masing-masing berbeda sesuai tempatnya.
Cinta kepada khalifah adalah satu hal, dan cinta kepada syaikh adalah hal yang lain. Jangan mencampuradukkan keduanya.
Bayangkan sebuah kereta panjang — sang khalifah adalah gerbong, sedangkan sang syaikh adalah mesin penggerak (lokomotif).
Semua gerbong berbeda-beda: ada gerbong A, B, C, masing-masing dengan suasana, rasa, dan pelayannya sendiri. Ada yang memberi keju, ada yang memberi zaitun, ada yang memberi nasi. Orang-orang di dalamnya merasa nyaman dengan gerbong yang mereka pilih — dan itu tidak masalah.
Namun ingatlah: mesinnya hanya satu.
Gerbong bisa seratus atau seribu, tapi semuanya tetap terhubung dan digerakkan oleh satu mesin utama.
Jika hatimu terbuka pada seseorang di gerbong tertentu, tidak mengapa. Allah tidak membebani seseorang di luar kemampuannya. Tetapi jangan lupa — tanpa mesin utama, semua gerbong tidak akan bergerak.
Syaikh utama adalah perwakilan dari Sultanul Awliya, Mawlānā Shaykh Nazim (ق).
Mencintai syaikhmu adalah sesuatu yang baik, tetapi di hadapan Sang Sultan, cinta itu harus tenggelam ke dalam lautan yang lebih besar.
Ketika engkau telah sampai di samudra kehadiran Sultan, engkau tidak lagi bisa berkata, “Aku ingin tetap di sungai.” Karena sungai itu telah mengalir menuju lautan. Dan di lautan itu, semua ikan sama — mereka berenang bersama di dalam samudra cinta Ilahi.
Sultan itu satu.
La ilaha illaLlah — hanya satu sumber kehidupan, satu cinta, satu Cahaya yang menggerakkan seluruh hati para pencari.
✨ “Cintamu kepada khalifah adalah perahu kecilmu, tetapi cintamu kepada mursyid sejati adalah samudra tempat semua perahu berlabuh.” ✨
~ Mawlānā Shaykh Hisham Kabbani (ق)
Lefke, Siprus – Selasa, 7 April 2009
📖 Sumber: SufiLive.com
0 Response to "cinta kepada sulthonul aulia"
Posting Komentar