Trus konstribusi kita tuk islam? Tuk guru kita? Sering bertanya....
Mungkin kita dapat melihat kekurangan teman kita... Teman jamaah kita.... Tapi perlu difikir,
Ketika kita memandang kekurangan teman dan melihatnya ia "jatuh" Maqamnya... Bukankah itu kita sedang menghina guru kita, seperti seolah-olah mengatakan (berprasangka) bahwa guru tidak mampu membimbing.... Astaghfirulloh...
Berbicara memang mudah, tapi mendengarkan? Kita ingin dianggap sesuatu dengan pembicaraan kita, tapi sesekali, coba diam dan dengarkan, amati.... Teman kita "yang kekurangan" Dalam suatu hal... Ia mengalami "peningkatan" Di sisi yang mungkin selama ini tidak teramati oleh kita... Pandangan kita sempit oleh kebutaan ilmu dan kotoran prasangka buruk...
Ada sisi-sisi lain dari murid yang itu adalah representatif seorang guru...
"Penglihatan" Guru lebih tajam dan lebih luas, dan beliau lebih mengerti bagaimana untuk membimbing murid... Tapi seorang murid dengan keterbatasannya hanya dapat menyerap sedikit dari apa yang diberikan oleh guru...
Sering pengen mengamati semua murid-murid guru, karena pada mereka ada bekas jejak guru, ada bimbingan guru di sana....
Seperti halnya para sahabat... Tidak ada satupun yang mampu menyerap semua ajaran Rosululloh.... Mereka mendapat sesuai porsinya masing-masing, sehingga apabila ingin melihat ajaran utuh dari nabi, diperlukan mengambil semua ajaran dari semua sahabat.... Mungkinkah? ... Itupun mungkin ada beberapa hal di nabi yang belum diajarkan ke para sahabat... Bagaimana dengan Al Qur'an? .... Al Qur'an adalah kalamulloh yang sempurna tanpa cacat... Di mana representatifnya adalah Rosululloh Saw.... Beliau adalah Al Qur'an berjalan... Apa yg keluar dari beliau bukan berasal dari hawa nafsunya melainkan hal tersebut bersumber dari wahyu Allah...
Dari beliau ke para sahabatnya... Kmd kepada para tabiin, tabiittabiin, dst... Hingga ke guru kita, ulama pewaris para nabi dhohir bathin... Yang beliau membimbing umat nabi SAW...
Bagaimana Rosululloh Saw? Lihatlah kepada semua umatnya... Lihatlah kebaikannya saja, kumpulkan semua, maka akan memahami Rosululloh....
Mengapa awliya mencintai semua orang (dengan cara mereka) tanpa terkecuali? Mungkin karena beliau melihat ada "bagian" Nabi pada mereka.... Beliau melihat Nabi melalui mereka....
Bagi murid.... Kita dapat melihat Nabi dengan melihat guru kita, jangan lihat kekurangannya (setiap menusia terdapat kekurangan) tapi lihat kelebihannya... Kebaikannya... Rahmadnya... Ada Rosululloh dalam guru kita yang dapat kita lihat.... Ada guru kita yang dapat kita lihat dalam murid-murid beliau
Rindu padamu wahai pemandangan indah di mata pendosa ini.... Semoga rahmat Allah selalu tercurahkan kepada engkau, keluarga engkau beserta seluruh murid jenengan serta para pecinta jenengan...
0 Response to "ada guru dalam muridnya"
Posting Komentar