investasi ----- finansial planning

Beberapa waktu ini, rasanya kok, fikiran selalu uang melulu.... Udah kejadian kali ya... Nabi tidaklah khawatir umatnya terjatuh kepada kemusyrikan melainkan khawatir jika dihinggapi cinta dunia.... Dunia itu banyak.... Martabat, harga diri, kekuasaan, kekayaan, dsb. 
Beberapa hari ini juga belajar via youtube masalah finansial planning? Untuk menuju finansial freedom? ... Hati2 aja dg materi oleh penjual "produk investasi"... Krn ada ujung nya...... 

Btw, kita bahas investasi.... Sebelum bahas investasi.... Perlu diingat bahwa hanya orang yg mempunyai kelebihan yang mampu berinvestasi... Klo tidak ada kelebihan setelah pngeluaran... Semua habis.... Apanya yg diinvestkan? Maka syarat utama berinvestasi adalah memiliki kelebihan untuk diinvestkn (berkelebihan atau berkelimpahan). 

Maka kita bahas dulu, siapa dan bagaimana orang yg berkelimpahan (kaya) itu? Jangan berfikir kaya itu banyak uang??? Bagaimana jika uangnya adalah uang hutang? Coba renungkan, apa perbedaan kelihatan kaya dengan benar-benar kaya? Walau pemasukannya luar biasa besar tapi jika pengeluarannya lebih besar bagaimana?
Mungkin dapat dikelompokkan menjadi 3 :
1. Orang miskin adalah orang yg pengeluarannya lebih besar dari pemasukannya. 
2. Orang pas-pasan (cukup) jika pengeluaran sama dengan pemasukannya
3. Orang berkelebihan (kaya) adalah mereka yg pemasukannya lebih besar dari pada pengeluarannya... Sehingga ada "sisa" Yang dapat "dinikmati", 

Berdasarkan hal tsb maka walau penghasilannya luar biasa besar tapi jika pengeluarannya lebih besar, maka tetap termasuk orang yang kekurangan, dan orang yg penghasilannya kecil tapi pengeluarannya lebih kecil lagi sehingga masih ada " Sisa" Penghasilan yg dapat dimanfaatknnya... Ia lah orang yg berkelebihan (kaya) 

Dengan definisi tsb, setiap orang dapat kaya, tidak perlu menunggu penghasilan bermilyar-milyar! Dengan cara apa? Mengusahakan agar penghasilan lebih besar dari pengeluarannya.... 

Cara pertama dengan berusaha lebih keras agar mendapat penghasilan tambahan sehingga penghasilan melebihi pengeluaran, tapi jika hal ini saja yg dilakukan maka rawan, "situasi" Tak berubah, mengapa? Jika mindset konsumtif, maka penghasilan banyak berarti ada banyak juga yg bisa dibelanjakan.... Ujung-ujungnya kembali pas-pasan.... Bahkan jika keblabasan konsumtifnya, bisa jatuh kepada kekurangan (miskin). 

Cara kedua, adalah dengan mengaudit kembali pengeluaran, bagaimana agar penghasilan yg telah ada dapat mencukupi dan ada "kelebihan"nya.... pengeluaran kita itu apa saja? secara garis besar adalah kebutuhan dasar dan gaya hidup, contoh : makan itu kebutuhan dasar, tapi makan mahal/ makan di restoran itulah gaya hidup, .... Jadi diperiksa ulang mana kewajiban yg harus dibayarkan dan gaya hidup yg disortir... Sehingga pengeluaran menjadi lebih kecil dari penghasilan.... Dan kelebihan inilah yg dapat diolah.... Di investasikan. 

Atau cara ketiga, di awal sebelum pengeluaran, maka ada sebagian yang disisihkan dulu, baru kemudian sebagian setelahnya itulah yg diatur agar cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar dan gaya hidup. Ingat, harus ada langkah awal, sebelum ada langkah kedua, ketiga dan seterusnya, untuk menjadi kaya (merasa berkecukupan, berkelebihan, berkelimpahan) sesuatu yg harus dipelajari. Tidak perlu besar, walau sepuluh ribu, seratus ribu, asal ada "sisa" Yg disisihkan dulu baru kemudian diatur pengeluarannya... Itu sudah menjadikan kita termasuk kaya... Belajar menjadi kaya untuk benar-benar menjadi kaya raya... (Apa judul artikelnya berganti, bagaimana menjadi kaya dengan hanya 10rb?)  
Kalau saya cenderung milih yg ketiga... Soalnya klo yg pertama, dah saya beri alasan... Namanya manusia, sifat surakah itu ada... Penghasilan banyak berarti banyak yg bisa dihabiskan pula.... Klo milih yg kedua... Diaudit-audit... Setelah ngerti ada kelebihan... Tergoda juga menggunakannya.... Klo ketiga... Kelihatannya cocok untuk saya... Karena klo "sisa" Telah disisihkan, maka terpaksa pengeluaran disesuaikn agar kehidupan tetap "bergerak". .... Kalo anda? 

Bagaimana " Sisa" Tersebut? 
Inilah yg kita bahas... Dan direncanakan... Finansial planning.... Ujungnya finansial freedom... Gak butuh uang... (Ada cara instan sebenarnya.... Ikuti kata para kyai.... Bagaimana hanya bergantung pada Allah, tapi iman saya belum sampai tingkat pasrah bongko'an, masih level belajar berusaha dan belajar pasrah... Semoga saya dan anda suatu saat meraih maqam ini, "freedom, merdeka" Yang benar-benar merdeka, terlepas dari ketergantungan pada makhluk (termasuk uang) beralih pada hanya bergantung pada Allah. Aamiin. 

Back to "laptop", sanggup menyisakan itu bagaimana? Jika ada tujuan/ cita2 maka jalan terjalpun dapat dilewati... 
"sisa" Tersebut ... sebagian ditabung dan sebagian diinvestasikan... 

Mengapa harus punya tabungan? yaaa... dengan iman lemah kita, kita jadi lebih tenang jika misal di masa depan ada kejadian sehingga kita tidak memiliki penghasilan (contoh masa pandemi dimana ada PHK, pembatasan kerja, kecelakaan dll), kita masih ada tabungan sehingga ada beberapa waktu yg ada sampai kita mendapat penghasilan lagi... Kita masih bisa tenang menghadapi "masa krisis" tsb karena masih ada dana cadangan yg dapat digunakan, ..... niat gitu mungkin masih kurang baik... bagaimana jika berniat... bagaimana jika ada saudara atau teman atau tetangga kita yg suatu saat membutuhkan bantuan kita? sedang kita tidak memiliki dana cadangan (tabungan?) bagaimana kita bisa membantu? 
Berapa besarannya? Monggo terserah... Pakai ilmu rutin... Monggo... Atau ilmu target.... Misal nabung hanya sampai 2 bulan pengeluaran, setalah tercapai, maka tidak nabung lagi ... 3-6 bulan, 3 tahun? Terserah saja.... Atau rutin saja, sedikit demi sedikit juga akan banyak dan mungkin di keadaan darurat digunakan sehingga berkurang .... Ini bukan investasi... Murni berjaga tuk keadaan darurat... Kebutuhan mendadak kita atau darurat orang disekitar kita... 

Kelebihan harta kita (kekayaan, kelimpahan) sebagian ditabung, sebagian diinvestasikan. 

Investasi? Menurut saya ada yg jangka panjang dan ada yg jangka puanjang banget.... Jangka puanjang banget itu seperti apa? Ya bahkan hasilnya itu dinikmati setelah kematian kita... Di akhirat kelak... Lebih dari seumur hidup (akhirat) kan artinya puanjang banget.... :) 

Jenis investasi sesuai prioritas.... 

1. Investasi Sedekah... 
Ini bukan termasuk pajak dan zakat loh (minim 2,5% ya?), karena hal tersebut termasuk kewajiban... Diikutkan pengeluaran dasar.... Sedekah ini, giving ini dapat bermacam-macam bentuk, bisa memberi kepada orang yg membutuhkan, atau untuk pembangunan tempat ibadah atau belajar, menjadi orang tua asuh, dan lain sebagainya.... Kalau memberi guru, sebaiknya diniati hadiah saja, alasannya mungkin pada posting yg lain... Tapi klo mau niat sedekah ke guru sih, gak pa pa. 
Perintah mengeluarkan sedekah adalah untuk orang kaya, maka ciri orang kaya adalah sedekahnya... Jika kita termasuk orang kaya, pastinya tidak melewatkan sedekah ini... Atau jika kita ingin kaya, maka belajarlah dengan melakukan sedekah... Paksalah bersedekah, itu berarti ada kelebihan harta yg bisa disedekahkan, dan itu artinya anda adalah orang yg lebih dari cukup (kaya) terbukti bisa memberikan "kelebihan" Harta tuk orang lain... Hanya orang yg merasa lebih dari cukup yang mampu memberi, di lain pihak, jika tidak pernah memberi artinya ia orang yg kekurangan. 
Selain itu, sedekah lah harta kita yang sesungguhnya, yang ada di hadirat Allah, yang kelak di akhirat (di dunia juga) akan dikembalikan kepada kita (dengan lipat ganda), karenanya investasi ini paling atas dan terpenting. 

2. Investasi pada diri sendiri
Bagaimana berinvestasi pada diri sendiri? Dengan mengupgrade diri kita, menjadikan diri kita lebih baik dari kemaren dan besok lebih baik dari sekarang, pendidikan adalah hal penting, baik untuk masalah dunia atau masalah akhirat... Coba perhatikan tukang foto saja, ada yg bernilai 50rb, ada yg 250rb, ada bahkan yg 150jt, dst....profesionalisme, kelimuannya yg beda, maka hasilnya juga berbeda... teringat adek lia dulu, ketika minta pendapat, karyanya itu dipublish sistem jual atau royalti? saya jawab, klo orang udah "terkenal", kentutnya saja bisa jadi uang..... Maka lebih penting meningkatkan diri dengan berkarya hingga dikenal dan diakui yg kemudian orang pun datang dengan membawa nilai... 
Kalau dalam agama, diingatkan, bagaimana tidurnya orang berilmu itu lebih baik dari aktifitas orang awam? di dunia ini, ada orang yg kelihatannya "tidak ngapa-ngapain" Tetapi dapat memiliki penghasilan yg lebih besar dari orang yg banting tulang dalam bekerja? ada juga dalam agama, pahala orang alim sholeh yg tidur lebih baik dari ibadahnya orang yg bodoh... Upgrade diri adalah investasi terpenting... Tidak perlu "pelit" untuk mengupgrade diri sendiri atau keluarga

3. Investasi bisnis
a. Untuk bisnis sendiri, 
Tiga hal sebelumnya, tabungan, sedekah dan upgrade diri adalah hal utama, prioritas dalam mengatur "kelimpahan" harta kita. Selanjutnya, jika kita punya usaha, kita dapat menyisihkannya untuk menambah modal bisnis yg dimiliki, dg harapan, bertambahnya modal memperbesar bisnis dan hasilnya pun semakin besar. 
b. Bisnis sirkah, join, patner, 
Jika kita tidak bakat berbisnis dan tidak punya bisnis, maka dapat mencari teman, orang lain untuk mendirikan bisnis bersama, sehingga mendapat bagi hasil darinya... Tentu saja yg harus menjadi pertimbangan adalah seberapa dapat dipercaya dan amanah orang tersebut, juga bakat berbisnisnya... dengan ikatan usaha bersama ini, kita masih memiliki andil pada bisnis tsb walau tidak sebesar jika bisnis pribadi
c. tanam modal (saham) di bisnis orang lain, 
Jika sistemnya seperti tanam saham di bursa efek, membeli saham sebuah perusahaan tanpa kita berkecimpung di dalamnya, menunggu pembagian deviden (bagi laba - kalau ada) atau kenaikan harga saham (capital gain) di masa depan, maka ini yg paling beresiko dari ketiga opsi di atas, mengapa? Karena minimnya "kontribusi" Kita, dan "ketidakpastian" Hasil di masa depan, ... berbeda dengan yg sebelumnya dimana kita masih dapat turut campur dalam kebijakannya... (Bergantung besar saham) ... Tapi juga mungkin oleh sebagian orang, ini adalah gaya investasi yg cocok.

4. Investasi pertumbuhan nilai,
Seperti membeli tanah misalnya, dengan bertambahnya tahun, maka harga tanah diharapkan juga semakin tinggi... Atau harga emas.... Jangan lupa akan zakat.... Membeli barang atau properti atau yang lain dengan harapan bahwa nilainya akan semakin tinggi di masa depan... ini juga termasuk investasi walau terkesan "tidak produktif"

Kesimpulan nya, sisihkan dulu sebagian dari penghasilan kita kemudian sisanya diatur pengeluaran sesuai kebutuhan (dasar dan gaya hidup)... tidak perlu menyisihkan besar, yang penting ada dan rutin (walau sedikit) .... jangan buka pintu untuk berhutang... harta yg telah disisihkan tsb dibagi tuk peruntukan tabungan dan investasi... Investasi utama dan terutama adalah sedekah dan upgrade diri, kemudian memikirkan pasif income atau future value... tidak penting berapa penghasilan kita saat ini... untuk menjadi kaya harus dimulai dari langkah pertama... hidup berkelimpahan, lebih dari cukup. 

Robbana atina fiddunya hasanah wa filakhiroti hasanah waqina adzabannar, 

0 Response to "investasi ----- finansial planning"

Posting Komentar