Hati2 dengan fikiranmu, karena fikiran adalah tempat cangkruan setan,
Orang tua terkadang terbersit fikiran, apakah aku tidak dianggapnya sebagai orang tua?
Lah terkadang si anak pun terbesit,
Apakah aku masih dianggap sebagai anaknya?
Dalam hubungan guru dan murid jg dapat terjadi...
Apakah kau masih menganggapku sebagai guru?
Apakah diri ini masih dianggap beliau sebagai muridnya?
Tanyakan pada hati nurani yg terhubung dengan cahaya ilahi... Dan buang fikiran yg terkontaminasi oleh kegelapan setani....
Jawabannya?
0 Response to "masih dianggapkah aku? "
Posting Komentar