Melihat polemik nasab ini juga gregetan, kalau nasab yakin benar maka santai saja kalau ada yang mempermaslahkan, bahkan kalau perlu mengajak agar semua meneliti sehingga yang ragu pun akan bisa menemukan kebenaran kalau memang nasabnya benar, atau jika tidak ada bukti kecuali isyarat dari yang katanya wali-wali, dan yakin akannya, ya harusnya mendorong agar lebih banyak yang meneliti agar bukti yang awalnya tidak ada bisa muncul ke permukaan, kalau benar isyarat wali kan pasti suatu saat terbukti kebenarannya... Lah kok lebih banyak adu domba, mencaci, melaknat dkk kepada para peneliti... Yakin tidak sih....
Di awal polemik, yang membuat mulai juga mempertanyakan adalah beberapa pernyataan atau ajarannya...
- ciri orang quraisy itu tidak mau melihat ke bawah, bahkan kalau ada kunci jatuh, yang disuruh adalah budaknya, pantang tuk melihat ke bawah, ndangak (kalau disini tanda sombong) .... Perasaan guru guru mengajarkan agar menundukkan pandangan bahkan kalau bisa melihat ke jempol kaki... Ajaran nabi kah? Krn musuh nabi juga banyak dari kafir quroisy
- pernah sultan ilmu ditanya mengapa tidak belajar islam di indonesia yang terbukti membawa kedamaian dalam banyak perbedaan tidak seperti di negaranya yang banyak konflik hingga peperangan, sepaham saya atas jawabannya yang membuat heran, selayaknyalah kalian orang indonesia mengembalikan islam yang telah dibawa dari daerah kami... Loh bukannya ulama yang berilmu lebih tawadlu', dulu mungkin kalian belajar dari kami, tapi sekarang kami akan belajar pada kalian...
- satu habib yang ahli maksiat lebih mulia dari puluhan ulama, mengikarkan diri sebagai ahli bait yang disucikan... Mengusik keirian diri, Apakah nabi begitu tidak adilnya bagi kita yang bukan siapa2, kita harus menjaga dari dosa dg susah payah, eh mereka boleh maksiat toh akhirnya disucikan
- dikesankan bahwa keturunan nabi yang paling shohih hanya dari jalurnya, kalau ada dari jalur lain maka patut untuk dicurigai dan diteliti... Apakah keturunan nabi hanya dari jalurnya saja? Harusnya kan berlaku sama, kalau paling shohih maka buktinya akan lebih mudah ditemukan, tapi kok cara menanggapinya begitu....
- klaim-klaim sejarah dkkkkk
Itulah penambah keraguannya saya...
Kalau benar hasil ydna mereka berbeda dengan ydna keturunan nabi yang telah terkonfirmasi maka saya percaya bahwa mereka bukan keturunan nabi jalur laki-laki lurus, kalau benar para waliyulloh menyatakan mereka keturunan nabi walau dengan hasil dna tersebut, maka bisa jadi ada leluhurnya yang wali yang minta disembunyikan Allah atas nasabnya sangking tawadlu'nya hingga Allah menyembunyikan bahkan sampai tingkat dna (dan menurut saya maka dosa banget bagi keturunannya yang malah membukanya) atau memang mereka keturunan nabi tapi ada jalur yang melalui perempuan yang tidak tercatat (isyarat wali insyalloh benar tapi mungkin tidak detail),
Maka bagi pencari kebenaran atas nasab mulia nabi, sepatutnya lebih banyak lagi peneliti yang melakukan penelitian dengan amanah
0 Response to "kalah iman"
Posting Komentar