Ust rozi mengajarkn - ktk brdzikir/ bersholawat menangislah klo tidak bisa yg paksa gar dapat menangis
Tafsir smntara dr bbrp referensi...
Perjalanan ruhaniyah pesalik dimulai dari alam mulkiyah (dunia, nafsiyah) kmd ke malakut (malaikat) kmd ke jabarut (arwah) kmd terus naik2 hingga hadirat Allah,
Salah satu ciri dzikir kita sudah sampai alam malakut (walau "mata" Msih tertutup) adalah merasakan getaran hati, tereyuh, menangis
Ibarat mau ktmu dg kekasih dan jarak mkin dekat, hati berdegup, salting dll
Jika masih belum dapat menangis - masuk ke alam malakut - maka gedor-gedorlah agar terbuka - paksa dan paksa agar dapat menangis
"Tangisan" Itu adalah luapan rintihan ruh yg rindu kepada orang tua ruh (nabi Muhammad SAW) kepada Allah
Nafs, qolb, aql tidak pernah bertemu Allah, sedang ruh, sebelum ditiupkan ke jasad kita hingga kita hidup, sebelumnya telah bertemu dan berkomunikasi dg Allah (siapakah aku?) jika ruh "bersaksi" Mk ditiupkanlah ke tubuh,
Krn orang tdk akan pernah mengingat sesuatu yg blum pernah ditemui, mk hanya ruh sj yg mampu mengingat (dzikir) kpd Allah krn pernah "bertemu" dgNya,
Ketika ruh "bergetar" Hati jg bergetar dan dapat terimplikasi ke jasad (nafs) ... Pecinta sepakbola bola, ketika melihat mau/sdang goal secara tak sadar mk perasaan teraduk2, ia akan berteriak "goooaaalll",
Itulah terkadang melihat org tarekat (pesalik) yg bergerak/berucap spt tak "Sopan" Ketika berdzikir, semua adalah luapan hati yg tak tertahan,
Mwlana di uinsa dlu pernah berpesan, tangisan di banyak orang hanyalah kepura2an dan keriya'an...
Dari hal tsb, disimpulkan tuk ...
Ketika dzikir/sholawat sendirian mk belajar/usahakan/paksakan tuk dapat menangis, tp ktika bersama mk biasalah seperti yg lain
Allah a'lam,
0 Response to "pentingnya menangis"
Posting Komentar