sholat 100 rokaat


Pengalaman niku guru penting... 
Ada saat ketika ngaji, salah satunya membahas sholat nisfu sya'ban, itu dihukum bid'ah... 
Kemudian dalam perjalanan ngaji, pada malam nisfu sya'ban dianjurkan untuk memperbanyak ibadah... Dan salah satu bentuk ibadah adalah sholat... 
Mk ambil tengah saja... Niatnya qiyamul lail, sholat mutlak atau sholat2 lain... 

Teringat beberapa tahun yg lalu, ketika beliau masih "sehat", ank2 pondok albanjariyun bnyak yg diajak mas rizki ke gempol, acara beliau... 

Terlintas dalam angan... 
(Beda angan-angan dan cita-cita -> persamaannya adalah membayangkan masa depan... Dan jika memulai tuk meraihnya dg melakukan sesuatu mk hal tersebut masuk dalam niat dan cita-cita - sedang jika tanpa dibarengi dg usaha (perbuatan) tuk meraihnya mk angan-angan tinggallah angan-angan... 

Muroqobah pun dimulai dg imaginasi (membayangkan) -> beribadahlah seperti engkau melihat Allah -- sholatlah seperti engkau melihat Allah -- jika tidak bisa -- sholatlah kalian seperti engkau melihat Nabi sholat -- bagaimana kah cara kita melihat Nabi? Secara dhohir... Sudah terbentang waktu ratusan tahun... Secara ruhani... Dosa yg menumpuk menghalangi.. Secara imaginasi... Bertemu pun belum... Maka dg melihat orang yg telah melihat rosululloh (sahabat) yg telah melihat telah melihat secara cotinue tanpa putus (klo hanya belajar dr buku kmd membayangkannya kmd memfatwakan bahwa Nabi melakukan spt itu maka sangat-sangat bahaya jatuh pada kesesatan - perintahnya jelas melihat) -- kita melihat rosululloh melalui guru kita yg telah melihat gurunya dari gurunya dst.... -- guru inilah yg pernah kita temui dan bs kita lihat secara dhohir -- secara ruhani, masih banyak dosa juga -- dan klo tidak dalam hadiratnya -- mungkin usaha kita hanya berusaha membayangkan beliau -- setidaknya ingat beliau (krn Mengingat dilakukan bagi yg pernah menemuinya)

Kembali... Terlintas di angan (pengalaman itu... 
Malam itu.... 
Habis maghrib, ada tambahan amalan baca hasbunalloh wani'malwakil 450x, 
Kmd malamnya akan melakukan sholat 100 rokaat... Mutlak... Dah kebayangkan... Ngeri-ngeri gimana gitu... Wal hasil ketika "merasa lelah" Istirahat dlu... Ndk ikut... Kmd ikut lagi... Ndk genap 100 ... 
Teguran keras datang dari sikap beliau...  Salim pun tidak diberikan tangan mulia itu... Pedih rasanya... Salah satu evaluasi yg dapat ku peroleh... Bukan karena 100 rokaatnya... Tapi kesungguhan dan usaha dalam meraihnya... Sehingga hnya bayangan "sulit, lelah dst... " Sehingga... Bahkan nabi sholat sampai bengkak kakinya... Bahkan ada sahabat yg menyediakan tali pegangan agar kuat berdiri ketika qiyamul lail, walau kmd ditegur rosululloh... 

Jd usaha ikut acara di zawiyah gununganyar... Usaha sebisanya tuk melakukan, niat ndk males2an ... 
Dijalanin saja sekuatnya... Insyalloh bisa walau dg segala kekurangannya.... Ngantuk "ngefly" Gak sadar, Sambi makan minum dll ... Wkwkwkwk... 

Wong ada ajaran... Ayo ikut walau 2 rokaat... Kmd ditanya kuat smpe 10? ... Lanjut, kmd setelah slsai ditawarin lagi, tmbah 10 ya... Dn strusnya hingga sampai 100 ... 
Jngan bayangkan 100ny ... Bayangkan 2 nya klo dah kelar ... Bisa tidak tmbah 2 lagi... Lagi... Dan lagi... Mungkin spt itulah para ulama yg diceritakan bahkan sholat ratusan rokaat setiap harinya... Dimulai dari 2 rokaat... Dan tak terasa sudah sampai... Tidak memaksa diri tapi sesuai dg kemampuannya yg telah dioptimalkan... Tidak ada berlebihan dalam beribadah... 


Selalu ada pelajaran yg dapat diambil dari sebuah cerita... 

0 Response to "sholat 100 rokaat"

Posting Komentar