dzikir barokah vs dzikir derajat

Melanjutkan sebelumnya, plus sharing dari grup ust condro, 
Sepemahaman saya smntara, secara garis besar dzikir dibagi menjadi dua, dzikir tuk barokah (kebaikan) dan dzikir tuk derajat (menaikkan maqam). Dzikir barokah merupakan dzikir pada umumnya, barang siapa mengamalkannya maka kebaikan dan pahala untuknya, sedang dzikir thoriqoh yang diajarkan guru (mursyid) yang sanadnya bersambung ke Rosululloh adalah dzikir derajat, untuk naik ke maqam yang lebih dekat dengan Allah. 

Perumpamaan-perumpamaannya pun berbeda, tetapi kalau ditarik kesimpulan maka semua ada titik temunya.

Ada pertanyaan, bagaimana jika ternyata dzikir yang diajarkan oleh orang yang mengaku mursyid tapi sebenarnya beliau bukan mursyid? Walaupun tidak dikategorikan dzikir derajat, tetap saja setiap amal ibadah pasti bermanfaat, baik yang diamalkan melalui ajaran guru atau tidak, ibadah tetap kebaikan dan barokah. 

pahala kebaikan ibarat material untuk membangun tangga spiritual, maka ibadah apapun akan meningkatkan jumlah materialnya, dan setelah bertemu dengan tukang yang tepat (mursyid) maka tangga tersebut akan mulai dibangun, bagaimana dengan yang telah bertemu dengan tukang tapi belum punya material? Atau malas menyiapkan material? 

Pahala kebaikan ibarat bahan bakar roket, yang dapat mengantarkan terbang ke langit, apakah bermanfaat mengumpulkan bahan bakar? Dengan bahan bakar yang banyak, maka setelah bertemu dengan pilot yang sesuai (mursyid), roket tsb dapat terbang dengan arah yang benar dan menjangkau jarak sesuai dengan bahan bakar yang dimilikinya. Berapa banyak bahan bakar yang telah disiapkan? Seberapa jauh roket tsb dapat terbang? 

Thoriqoh adalah jalan/ lintasan menuju tujuan (Allah). Ada banyak jalan, setiap orang boleh memilih jalan (thoriqoh) mana saja.... melakukan perjalanan pun bermacam-macam, ada yang berjalan, ada yang bersepeda, ada yang naik mobil, ada yang naik bus, ada yang naik kereta, ada yang naik kapal laut, ada yang naik pesawat, ada banyak kendaraan. Memilih kendaraan dan sopir (mursyid) yang baik adalah suatu keberuntungan. 

Tidak ada yang salah dalam beribadah, semua akan sampai pada tujuannya selama ia terus berjalan dengan arah yang benar. 

Al fatihah

0 Response to "dzikir barokah vs dzikir derajat"

Posting Komentar