Alur Karena .....

entah saya mempublish ini karena pengen ndompleng karya adik lia, atau untuk mengenangnya ....
dulu, ketika beliau hidup, saya pernah minta izin agar saya taruh karyanya di blogku, eh ... kebanyakan sih gak dibolehin, karena ia ingin menerbitkannya melalui penerbit .... ada yang dikirim tuk novel, ikut lomba-lomba, atau juga ke majalah atau media-media lain ....
saya tidak ngerti, file-file ini saya temukan di laptop adik tercintaku, tertanggal bulan mei 2013, terus terang saya tidak mengerti apakah ini karya adik atau karya orang lain, atau karya adik dan pernah diberikan hak ke orang lain untuk menerbitkannya, saya gak ngerti ....
monggo jika memang ada komplain dengan adanya bukti bahwa ini bukan karya adik atau karya adik lia el muslich yang telah diberikan ke orang lain (untuk menerbitkannya, terproteksi hak cipta dkk)  dan ingin agar post ini saya hapus, silakan di koment/japri saya, ... saya akan menghapusnya

sering adik bilang pengen membuat novel yang juga berkenaan dengan studynya, psikologi, dan bahkan bercita-cita untuk suatu saat melanutkan studynya ke jerman.

ya Allah, ampunilah kesalahan-kesalahan bapak dan adik lia, semoga beliau-beliau ditempatkan Allah di Surga bersama dengan Nabi Muhammad saw.

============================================


Masa kanak-kanak :
-            Fika terlahir di dalam keluarga yang harmonis, tapi suatu ketika ayah-ibunya meninggal karena kecelakaan yang Fika anggap disebabkan oleh teman orang tuanya. (teman orang tua Fika memaksa yang menyetir mobil dan ditengah-tengah perjalanan ada mobil yang ugal-ugalan dan karena teman orang tuanya tidak awas mobil yang dikendarai keluarga Fika tertabrak, (ayah n ibu Fika meninggal) tapi Fika dan teman orangtuanya selamat).
-          Setelah ortunya meninggal Fika hidup dengan tantenya, si tante seorang yang tidak sabaran. Fika yang masih kecil (berusia 5 tahun) selalu menjadi sasaran emosi tantenya. (umur tante Fika baru 22 tahun).
-            Fika selalu di kunci di kamar mandi atau gudang  dimana ruangan itu sangat sempit dan gelap gulita jika ia nakal. Dan karena itulah Fika menjadi phobia ruangan sempit dan gelap sampai ia tumbuh dewasa. (Achluophobia - Takut akan gelap/kegelapan) (Bathmophobia - Takut akan tangga atau tempat sempit.)
-            Fika selalu di marahi oleh tantenya jika ia bermain dengan teman sebayanya, dan karena itulah ia menarik diri dari lingkungan. Selain itu juga tante Fika selalu membubui cerita mengerikan tentang pertemanan yang menyakitkan sehingga Fika takut berteman lagi. Tante Fika juga selalu berkata bahwa teman hanya ada ketika kita ada sesuatu yang mereka butuhkan, jika sesuatu itu tidak ada maka teman tidak akan ada disamping kita. Tante Fika juga selalu bilang teman selalu memberi dampak negatif buat kita, mereka selalu merebut apa yang kita punya, termasuk nyawa (dalam masalah ini tante Fika selalu menyeret/mengaitkan kejadian ini dengan kecelakaan orang tua Fika). Tante Fika juga selalu menceritakan kisah pertamenannya yang selalu gagal, teman-temannya yang selalu meninggalkannya ketika ia jatuh. Dan ini benar-benar menjadi pukulan untuk Fika, dan detik itu juga Fika tidak mau berteman akrab dengan teman esbayanya.
-            Tante Fika selalu memarahi Fika setiap saat, apapun yang Fika kerjakan selalu salah dimata tantenya. Hingga Fika selalu takut jika tantenya marah, karena ketika tantenya marah, tantenya seperti orang kesurupan. Dan inilah yang mengakibatkan Fika sangat takut dengan semua orang yang marah, entah itu marah kepada dirinya atau pun orang lain, karena Fika menganggap semua orang marah terasuki setan atau sejenisnya. (Angrophobia - Takut pada kemarahan atau takut marah.)
-            Fika takut kepada petir dan guntur, sejak berumur 3 tahun ia selalu takut dengan itu semua, ketika ia tinggal dengan kedua orang tuanya ia selalu diberi pelukan dari kedua orang tuanya dan pelukan itu bisa menghilang ketakutannya ketika petir sedang mengeluarkan suara dan kilatan cahaya yang mengerikan. Akan tetapi saat Fika tinggal dengan tantenya, ia tidak pernah mendapatkan pelukan seperti orang tuanya, yang ada hanya kemarahan ketika ia menangis ketakutan ketika hujan turun dan petir dengan suaranya yang menggelegar dan kilatannya yang seperti cambuk sedang menghiasi bumi.  (Astraphobia or Astrapophobia - Takut pada guntur dan kilat.(Ceraunophobia, Keraunophobia) ) (Brontophobia - Takut pada guntur dan petir) (Ceraunophobia or Keraunophobia - Takut pada guntur dan petir.(Astraphobia, Astrapophobia)).

Masa remaja-dewasa :
-            Fika tinggal dengan paman dari Ibunya ketika tantenya meninggal dunia. (Fika berumur 16tahun). Keluarga pamannya baik namun kepribadian Fika telah terbentuk sebagai anak yang tertutup, karena pengalamannya tinggal dengan tantenya, sehingga keluarga pamannya serba salah ketika mereka ingin mendekat ke Fika.
-            Fika mempunyai riwayat penyakit asma akut, penyakit itu baru terdeteksi ketika umurnya 12 tahun.
-            Fika mempunyai penyakit psikologi skizofrenia/skizoid.
-            Fika tidak mau menjalin hubungan yang sangat akrab terhadap orang lain, karena menurutnya orang lain sangat berpotensi menjadi saingan dan menghancurkannya.
-            Fika menjadi anak yang kaku, ia tidak bisa mengekspresikan rasa senang atau sedih. ia selalu datar dalam keadaan apa pun.
-            Fika seorang yang perfect, sehingga ia selalu sebal ketika ada sesuatu yang kecil tidak pada tempatnya. Ia juga selalu teliti terhadap apa pun, terutama tugas-tugasnya. Sampai-sampai Fika selalu mengoreksi dan merevisi semua yang dikerjakan temannya (bahkan ia tidak segan-segan mengganti semua yang dikerjakan temannya sehingga mendapatkan sesuatu yang perfect dan sesuai dengan keinginannya) karena ia selalu menganggap bahwa apa yang dikerjakan orang lain pasti hasilnya tidak sesuai dengan dirinya.
-            Fika dengan segala paranoidnya tumbuh dan menjadikannya seorang perempuan yang sangat lemah. Namun berjalannya waktu ia bisa mengatasi paranoidnya dengan caranya sendiri. (seperti takut pada guntur, ia selalu menutup telingahnya dengan earphone, dengan volume besar agar ia tidak dapat mendengat suara petir dan ia selalu menutup matanya (mengalihkan matanya) ketika hujan turun).
-            Fika tumbuh menjadi wanita yang egois, tidak peduli dengan apa yang ada disekitarnya.
-            Fika selalu merasa ia yang paling hebat dan segalanya hingga ia bertemu dengan Reysha, Reysha adalah rivalnya. Reysha adalah kebalikan dari Fika. Dan itulah menjadikan Fika sangat membenci Reysha, walaupun ia tidak pernah menunjukkannya pada Reysha karena Reysha selalu baik kepada dirinya.
Ending
Fika bertemu dengan seseorang yang baik hati, yang bisa merubah pandangannya dan menjadikannya Fika yang sedikit ekstrovert. Orang itu berhasil membawa Fika masuk dalam kehidupannya, kedalam kehidupannya pertemanan yang hangat dan cinta yang menawan. (Vito, mahasiswa psikologi semester akhir).


Paranoid
Seorang paranoid sangat mencurigai orang lain dan beranggapan bahwa orang lain memusuhinya. Ia sangat mudah tersinggung dan kerap mengalami kesulitan di tempat kerja. Ia senantiasa bersikap curiga dan menyimpan iri hati, dengki, dendam terhadap pasangan (suami atau istri) dan rekan kerjanya.
Skizoid
Seorang schizoid senang mengucilkan diri dan umumnya tidak mengekspresikan perasaannya. Pujian atau kritik dari orang lain tidak berarti banyak baginya (perlu dicatat bahwa orang-orang ini tidak secara khusus rentan mengalami skizofrenia, yang merupakan gangguan delusi). Orang schizoid memiliki sedikit teman dan lingkungan pergaulannya sangat terbatas.
Obsesif-Kompulsif
Seorang obsesif kompulsif adalah seorang perfeksionis yang kaku. Orang-orang ini mungkin bekerja terlalu keras, terobsesi pada detail, dan hampir senantiasa kuatir apakah segala sesuatunya akan dikerjakan persis menurut cara mereka.
Penting diingat bahwa banyak di antara kita sampai taraf tertentu memiliki beberapa  trait atau sifat-sifat diatas. Meskipun demikian, pemberian label ini kadangkala dapat membantu kita untuk memahami dan menolong seseorang yang memperlihatkan pola-pola perilaku ekstrim yang menimbulkan berbagai persoalan dan kesengsaraan bagi dirinya dan bagi orang-orang disekelilingnya.
SKIZOFRENIA
Definisi skizofrenia adalah sekelompok gangguan psikologi dengan gangguan dasar pada kepribadian dan distorsi khas proses pikir yang ditandai dengan proses pikir penderita yang lepas dari realita sehingga terjadi perubahan kepribadian seseorang yang reversible dan menuju kehancuran serta tidak berguna sama sekali (Dep. Kes., 1995).
Terjadinya serangan skizofrenia pada umumnya sebelum usia 45 tahun dan berlangsung paling sedikit 1 bulan. Penderita skizofrenia banyak ditemukan dikalangan golongan ekonomi rendah , sehingga hal ini diperkirakan merupakan factor predisposisi penyebab timbulnya skizofrenia (Dep. Kes., 1995 ).
Penyebab Skizofrenia
Karena belum ada definisi yang pasti tentang skizofrenia , maka sampai saat ini etiologi skizofrenia masih belum jelas dan masih dan penelitian para sarjana. Kemungkinan besar skizofrenia adalah suatu gangguan yang heterogen. Yang menonjol pada gangguan skizofrenia adalah adanya stressor psikososial yang mendahuluinya. Seseorang yang mempunyai kepekaan spesifik bila mendapat tekanan tertentu dari lingkungan akan timbul gejala skizofrenia.
Etiologi skizofrenia diuraikan menjadi dua kelompok teori yaitu:
  1. Teori Somatogenetik --- Teori yang menganggap bahwa penyebab skizofrenia karena factor kelainan organik atau badaniyah. 
  2. Teori Psikogenik --- Teori yang menganggap skizofrenia disebabkan oleh suatu gangguan fungsional. Dan penyebab utamanya adalah konflik , stres psikologik dan hubungan antar manusia yang mengecewakan.
Selain itu banyak teori yang diajukan sebagai teori etiologi skizofrenia. antara lain teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh suatu interaksi beberapa gen penyebab skizofrenia. Dan ada pula teori yang menyatakan bahwa skizofrenia disebabkan oleh metabolisme yang disebut dengan “ inborn error of metabolissm “ (Maramis, 1980).
Gejala Skizofrenia
Gejala pokok dari skizofrenia dapat dikelompokkan menjadi empat gangguan pada:
Alam Pikiran
Gangguan alam pikiran pada penderita skizofrenia berupa gangguan bentuk arus pikiran dan gangguan isi pikiran (Roan, 1997).
Pada penderita skizofrenia inti gangguan memang terdapat pada proses pikiran dan yang terganggu terutama adalah proses asosiasi, yaitu:
  1. Penderita kadang-kadang mempunyai satu ide yang belum selesai diutarakan tetapi sudah timbul ide yang lainnya. 
  2. Penderita skizofrenia tidak jarang menggunakan arti simbolik , sehingga jalan pikiran penderita skizofrenia tidak dapat diikuti dan dimengerti oleh orang lain. 
  3. Pada penderita skizofrenia sering juga ditemukan apa yang disebut dengan bloking, yaitu isi pikiran yang kadang-kadang berhenti dan tidak timbul ide lagi. 
  4. Gejala lain adalah halusinasi yaitu penderita merasa ada suara-suara ditelinganya. 
  5. Cara berpikir yang aneh (ambivalensi). 
  6. Adanya waham yang menguasai dirinya. 
  7. Merasa dirinya tidak sakit dan merasa dirinya paling benar (egosentris ). (Yusuf dan Ismed, 1991).
Daya Tanggap (Perseption)
Gangguan daya tanggap sebagai suatu pengelabuhan panca indra. Pada gangguan ini dapat terjadi ilusi yaitu suatu peristiwa salah tanggap dari suatu stimulus dari luar. Ataupun suatu tanggapan tanpa adanya rangsang dari luar. Gangguan utama dari gangguan persepsi ini adalah berbagai jenis halusinasi benar (Roan , 1997).
Alam Perasaan
Pada awal dari gangguan suasana penderita, biasanya lebih peka dari orang normal. Yang tampak adalah penderita mudah tersinggung, mudah marah dan peka terhadap hal-hal yang kecilkecil yang seharusnya tidak perlu tersinggung atau marah. Pada keadaan gangguan lebih lanjut atau lebih parah, suasana penderita justru akan acuh terhadap sekitarnya (Yusuf dan Ismed, 1991).
Gangguan perasaan atau emosi pada penderitaskizofrenia dapat digolongkan dalam dua hal yaitu:
  1. Gangguan alam perasaan. 
  2. Gangguan pengungkapan perasaan.
Pada kehidupan sehari-hari gangguan perasaan tersebut tampak dalam tingkah laku., biasanya di ekspresikan sebagai:
  1. Riang gembira (nood elevasion). 
  2. Sedih (depression). 
  3. Hilang akal (perplekxity). 
  4. Emosi berlebihan. 
  5. Hilangnya emosional rapport. 
  6. Ambivalaensi (terpecah-pecahnya kepribadian) ( Hardiman , 1988 ).
Gangguan Tingkah Laku
Gangguan tingkah laku (psikomotor) yang beraneka ragam sering terlihat , khususnya pada bentuk serangan akut dan nyata.
Tingkah laku penderita skizofrenia sering aneh dan tidak dapat dimengerti seperti:
  1. Dapat terjadi pengurangan hebat dari reaktivitas terhadap lingkungan yang berupa berkurangnya pergerakan dan aktivitas spontan, penderita akan bersikap kaku dan menolak usaha-usaha untuk menggerakkannya. 
  2. Gerakan motorik yang berlebihan (exited), dan nampak tidak bertujuan serta tidak dipengaruhi oleh stimulus luar (seperti ada kegaduhan/furor katatonik).
Banyak sekali tingkah laku yang dapat ditemukan pada penderita skizofrenia, tetapi yang paling sering adalah:
  1. Gaduh gelisah (exitement). 
  2. Stupor. 
  3. Tingkah laku impulsive (Wibisono, S. 1998).
Tipe-tipe Skizofrenia
Dari uraian diatas secara umum skizofrenia dibagi dalam 5 tipe atau kelompok yang mempunyai spesifikasi masing-masing, criteria pengelompokannya sebagai berikut:
Tipe Hebefrenik
Tipe ini disebut juga disorganized type atau kacau balau yang dimulai dengan Gejala-gejala antara lain:
  1. Inkoherensi yaitu jalan pikiran yang kacau, tidak dapat dimengerti apa maksudnya. Hal ini dapat dilihat dari katakata yang diucapkan tidak ada hubungannya satu dengan yang lain. 
  2. Alam perasaan (mood, effect) yang datar tanpa ekspresi serta tidak serasi (incongrose) atau ketolol-tololan (silly). 
  3. Perilaku dan tertawa kekanak-kanakan (giggling), senyum yang menunjukan rasa puas diri atau senyum yang hanya dihayati sendiri . 
  4. Waham (delusion) tidak jelas dan tidak sistimatik  (terpecahpecah) tidak terorganisir suatu satu kesatuan. 
  5. Halusinasi yang terpecah-pecah yang isi temanya tidak terorganisir sebagai satu kesatuan. 
  6. Perilaku aneh, misalnya menyeringai sendiri, menunjukkan gerakan-gerakan aneh, berkelakar, pengucapan kalimat yang diulang-ulang dan kecenderungan untuk menarik diri secara ekstrim dari hubungan sosial.
Tipe Katatonik 
  1. Stupor katatonik, yaitu suatu pengurangan hebat dalam reaktivitas terhadap lingkungan dan atau pengurangan dari pergerakkan atau aktivitas spontan sehingga nampak seperti patung, atau diam membisu (mute). 
  2. Negativisme Katatonik yaitu suatu penolakkan yang nampaknya tanpa motif terhadap semua perintah atau upaya untuk menggerakkan bagian tubuh dirinya.
  3. Kekakuan (rigidity) Katatonik yaitu mempertahankan suatu sikap kaku terhadap semua upaya untuk menggerakkan bagian tubuh dirinya. 
  4. Kegaduhan Katatonik, yaitu kegaduhan aktivitasmotorik (otot alat gerak) yang nampaknya tak bertujuan dan tidak dipengaruhi oleh rangsang luar. 
  5. Sikap tubuh katatonik yaitu sikap (posisi tubuh) yang tidak wajar atau aneh.
Tipe paranoid 
  1. Waham (delucion) kejar atau waham kebesaran, misi atau utusan sebagai penyelamat bangsa dunia atau agama, misi kenabian atau mesias, atau perubahan tubuh. Waham cemburu seringkali juga ditemukan. 
  2. Halusinasi yang berisi kejaran atau kebeseran. 
  3. Gangguan alam perasaan dan perilaku, misalnya kecemasan yang tidak menentu, kemrahan, suka bertengkar dan berdebat kekerasan. Seringkali ditemukan kebingungan tentang identitas jenis kelamin dirinya (gender identity) atau ketakutan bahwa dirinya diduga sebagai seorang homoseksual atau merasa dirinya didekati oleh orang-orang homoseksuaL.
Tipe Residual
Tipe ini merupakan sisa-sisa (residu) dari gejala skizofrenia yang tidak begitu menonjol. Misalnya alam perasaan yang tumpul dan mendatar serta tidak serasi (innappropriate), penarikan diri dari pergaulan sosial, tingkah laku eksentrik, pikiran tidak logis dan tidak rasional atau pelonggaran asosiasi pikiran.
Tipe tak tergolongkan
Tipe ini tidak dapat dimasukkan dalam tipe-tipe yang telah diuraikan hanya ganbaran klinisnya terdapat waham, halusinasi, inkoherensi atau tingkah laku kacau.





0 Response to "Alur Karena ....."

Posting Komentar