saham, untuk trading atau investasi?

sebelum mulai, mengingatkan saja bahwa blog ini lebih kepada sebagai catatan harian saya ... jadi anda sedang membaca catatan saya .... kalau bisa diambil manfaat orang lain, alhamdulillah ... kalau masalah kebenaran dan kesalahan ... semua ada pada sudut pandang saya yg mungkin berkembang di masa depan juga sangat mungkin berbeda dg sudut pandang dan pendapat orang lain ...

beberapa hari ini saya melihat video diyoutube tentang dunia saham, dan yg lebih sering adalah tentang bicara bandar, tanya jawab dengan pak arga ...
menambah melek .... banyak ilmu baru ...

sebelumnya posting tentang ingin cari saham seumur hidup ... kilas pemahaman saja ....

di awal lihatin jual beli saham, lihat pwrgerakan harga, lihat laporan keuangan ... ada muskil-muskil yg sangat mengganggu fikiran ...
- harga kelihatan naik, tapi ternyata turun, kelihatan turun ternyata naik, ndak nganut ma prediksi prediksi yg katanya ada resistent atau supppot
- kalau lihat laporan keuangan, ada yg rugi bertahun-tahun tapi kok harga sahamnya lumayan, tapi ada yg laba terus tapi harga tetap terbilang "murah"
- dll
>> wah ini seperti judi saja, hanya untung-untungan, dan prasangka .. ini pastinya ada yg mempermainkan harga ... dan tidak ada hubungan jelas antara harga saham dengan kondisi real perusahaan
>> mulai membuka persepsi ... ketika di tv ada yg mengucapkan kata bahwa jual saham itu jual persepsi ... jadi aneh juga ketika banyak yang menghubungkan pertumbuhan ekonomi dilihat pwetumbuhan harga saham2
>> makin terang saya ketika belajar via youtube bicara bandar bandarmologi ... saya lebih memilih investasi dari pada trading ...

tuk recall saja bahwa prinsip trading/jual beli adalah ada penjual ada pembeli, ada harga,
harga naik jika ada yang beli diharga tsb, dan harga turun jika ada yg jual diharga bawah,

tapi perlu diingat bahwa ada pemodal besar, yang dapat "mempermainkan" stock barang yang beredar di pasar, dengan kekuatan tsb ia dapat mengatur harga ... jual brp atau beli brp (jadi tidak melulu terbentuk karena permintaan vs penawaran) ... orang yang mengatur harga ini disebut market marker atau lebih "kerennya" disebut bandar ...
kalaulah tidak ada bandar maka harga akan menjadi flat-flat saja ... harga segitu-segitu saja kecuali mungkin ada moment tertentu ... lah kondisi tersebut untuk beberapa orang kurang menguntungkan ...

jadi ada "orang" yang sengaja menaikkan dan menurunkan, yang dengan itu bisa mendapatkan keuntungan dari "capital gain" tapi dengan itu maka ada "korban" yang mengalami capital loss, hmmmm ...
lah siapa yang paling untung? tentu logikanya adalah pengatur harga ... makanya muncul ilmu bandarmologi ... belajar mengetahui pergerakan bandar untuk bisa diikuti agar mendapat untung juga dalam trading ....

kalau dikelompokkan, maka ada yang namanya bandar (bandar tiap saham bisa beda2, tapi mungkin juga ada satu bandar yg menguasai beberapa saham) dan ada yang namanya retail ... 
sehingga ada 4 kondisi ... 
1. bandar beli - retail jual >> dinamakan bandar akumulasi >> harga menjadi naik
2. bandar jual - retail beli >> dinamakan banfar taking profit (ambil untung) >> harga turun
3. bandar jual - bandar beli >> markup harga >> bisa dinaikkan atau diturunkan
4. retail beli - retail jual >> ini harganya biasanya flat-flat saja,
lah bandar/market marker dapat menjaga harga dititik tertentu dengan memasang daftar bid dan offer nya ... ni bisa dilihat jelas di etf, karena etf jelas siapa yang memegangnya ... maka ada pagar atas dan pagar bawah dilanjut list permintaan dan penawaran yg dijaga dg beberapa volume

bandar itu baik atau jahat? biasanya yang diuntungkan mengatakan baik dan yg dirugikan mengatakan jahat ... tapi yang harus disadari terutama trader newbi spt saya adalah ada bandar yang mengatur harga ... dan tidak perlu mimpi mengalahkan bandar karena kita beli menggebu sampai semua saham di pasar habis pun, itu saham milik siapa? sebagian besar saham yg kita beli juga milik bandar (bandar dah untung jual tu saham) ... setelah jadi milik kita kemudian kita jual ke siapa? ke retail lain kalau mereka mau? atau bandar itu lagi? atau ke calon bandar lain? atau ganti haluan dari retail menjadi bandar baru?

karena hal tsb, juga karena memang niat awal itu pengen memenuhi bahwa seorang guru haruslah jg mempunyai usaha ... ya niat dengan membeli saham juga berarti memiliki perusahaan tsb (sebagian) ...

trading saham ... ingin memperoleh keuntungan dari bergolakan harga, dengan aksi beli jual dan bersifat jangka pendek .... investasi saham ... masuk sebagai bagian pemilik perusahaan ... lebih bersifat jangka panjang

dalam berinvestasi saham, sangat penting melihat perusahaannya ... bagaimana selama ini berjalan dan bagaimana kira-kira perkembangannya kedepan ... selain juga harga saham ... dengan mengerti bahwa harga saham ada bandarnya dan tidak selalu terkait kuat dengan perusahaan, maka ketika harga "bergejolak" ya kita berfikir fine-fine saja ... karena berfikir itu perusahaanku ... jika di masa depan ternyata harga sahamnya diterbangkan bandar ... ya itu anggap bonus saja ... 
karena logikanya jika perusahaan rugi terus, maka lama-lama bangkrut ... kalo udah bangkrut pastinya ditinggal bandar, ... kalo perusahaannya bagus dan terus berkembang ... bandar bisa betah di situ walau si bandar bangkrut maka akan ada bandar lain ... harga saham selalu ada, maksudku ... atau misal semua dikuasai retail ... perusahaan tetap jalan ... walau harga saham mungkin sudah tidak menarik tuk ditradingkan ... tapi tetap saham itu ada dan ada harganya

apakah dengan harga saham naik, perusahaan diuntungkan? saya rasa juga tidak, modal yang diterima perusahaan dari saham tersebut kan udah didapat ketika saham dijual pertama kali? maka yg diuntungkan oleh harga saham tinggi hanyalah pemilik saham ... bukan perusahaan ... kecuali saham simpanan perusahaan, atau pengen nambah modal masuk, ya lewat nambah saham kmd dijual, atau melalui pinjaman ... bukan saham yang beredar ... itu sudah bukan milik perusahaan ...

contoh seperti fenomena sekarang yang harga saham tesla melambung sehingga pemilik saham terbesar tesla menjadi orang terkaya di dunia, apakah otomatis perusahaannya buesar? mungkin dimasa depan ... tapi tuk saat ini ... masih kalah dengan merk honda dkk ... makanya ada semonan ... saham dulu menjual fundamental perusahaan sedang sekarang menjual mimpi ...

karenanya pengen cari saham tuk seumur hidup ... tapi harus tetap sadar bahwa kehidupan ini berputar ... dan berfikir terbuka bahwa keadaan juga mungkin berubah ... saham yg kita miliki juga sangat bisa berubah ... ya Allah masukkanlah kami di waktu dan tempat yang tepat serta keluarkanlah kami di waktu dan tempat yang tepat pula.

ni ngomong apa ngalor ngidul? karena ni catatan belajar saham saya. jangan terjebak, luruskan niat dan sertakan Allah.

0 Response to "saham, untuk trading atau investasi?"

Posting Komentar