seremnya pasar saham

masih berlanjut mengenai tambahan pengetahuan tentang pasar/ bursa saham dari youtube ..... setelah ini niat mengistirahatkan diri dari mikir saham .... walau ada 400rb yg saya alokasikan tuk trading ... belajar ... biarkan segitu, ntah berkembang atau malah loss ... 
yang lain .... ni ada nasehat dr mbak tube ... pisahkan 2 rekening, mana yg untuk investasi jangka panjang dan mana yg untuk trading jangka pendek, yang tuk trading tetapkan uangnya brp kmd jangan diotak-atik modal tsb, diputar tuk trading ... gain diambil dipindah ... loss ya tidak usah disuntik dana lagi ... hal tsb tuk melindungi "investasi" jangka panjang, juga mengetahui perkembangan dr kegiatan trtading, untung atau rugi ... tapi ga manapun saya tidak menyarankan trading, lebih menyarankan investasi jangka panjang ... lihat postingan-postingan sebelumnya ...

dari pergolakan "kemaren" nambah ilmu lagi, ada mas gema dr share nya 5 cara berbisnis saham ...yang kemdian saya simpulkan dan ditambah dari beberapa sumber lain (tetap dr mak tube) diolah dengan imajinasi saya ... kesimpulan saya mengenai bursa saham ...

di sana ada beberapa hal ... 
pertama dalam pasar hanyalah ada saham dan uang ... makanya keuntungan yang didapat seseorang itu berasal dari uang orang lain ... makanya agar harga naik ia perlu adanya suntikan "modal" baru, uang baru yg masuk ke pasar agar bisa "diambil" yang lain ... karena itu pasar ini kejam ... kalo saya diajari ketika jual beli itu harus saling ridlo ... lah kalau trading hanya mikir untung atau rugi maka ketika ada yg untung, ketahuilah bahwa itu berasal dari orang lain yg kemungkinan besar merasa rugi ... ini juga alasan mengapa saya sarankan ke pasar saham niatnya investasi saja "beli perusahaan" sehingga dapat harga berapa, kita merasa ridlo, karena mamang kita niat beli ... bukan untuk "dimainkan" agar mendapat untung ... karena kabarnya ... bursa saham di masa lalu ya untuk itu sehingga keuntungan dividen saja, dari harga saham ... ia kalau ada yg mau membeli lebih mahal mungkin melihat perkembangan perusahaan ... tetapi di masa ini ... dimana yang masuk bursa banyak yang cari harga dari "dinamika" harga ... yang kemudian ditarik kesimpulan bahwa harga selalu naik turun karena memang ada "pemain" market maker atau likuiditas maker ... pengatur harga atau likuidasinya ...

harga naik ataupun turun mengacu pada pembelian dan penjualan, ada antrian dalam list permintaan bid dan list penawaran offer, diharga berapa dan berapa volume lotnya ... bagi yg memiliki uang lebih ... ia dapat membeli dengan harga diatas pasar hingga menghabiskan antrian penawaran ... naiklah harga ... atau jika memiliki saham yang banyak ... ia dapat menjual dengan harga dibawah harga pasar hingga menghabiskan antrian penawaran ... maka harga akan turun ... dalam logika tersebut ... yang memiliki uang dan saham "lebih" ia akan dapat menaikkan harga maupun menurunkan harga ... bahkan jika memainkan ... ia dengan benerapa akun afiliasi bisa saling "bertukar" untuk mengatur harga ... bandar ... marketmaker ... likuiditasmaker ... walaupun ada juga dengan cara / didukung mobilisasi publik ... pompom ... ayo jual ... ayo beli ...  

selain uang dan saham, maka ada pelaku bisnis ... tidak bilang investor, karena mungkin tidak semua yg ada ingin menjadi investor ... ada trader dll ... 
berikut sebagian dari model pelaku pasar saham
1. baby trader, orang yang melakukan jual beli saham di bawah 2 milyar, seperti ini maka tidak dapat mempengaruhi pasar ... ia mendapat untung atau rugi mengikuti dinamika harga saham ... dan retailer seperti ini membutuhkan ilmu analisis-analisis untuk "meramal" harga saham entah teknikal, fundamental, bandarmologi atau yang lain agar mendapat cuan lebih, tapi ... mungkin model yg seperti ini yang menjadi sasaran untuk "diambil" uangnya ... apalagi newbi yang belum mengetahui "kejamnya" pasar saham ... mungkin ...
2. farmer saham, mirip dengan petani yang menanam kemudian memupuk sambil menunggu waktu panen, bisa setahun 2 tahun 5 tahun 10 tahun dst ... dengan tekniknya invest, invest, invest dan disaat tertentu "panen". hanya orang yang punya modal besar yg dapat "mencicil" jumlah saham dengan titik tertentu ... kemudian menjualnya ketika mencapai titik tertentu sebagai aksi panen / profit taking ... dibutuhkan pengetahuan tentang saham tsb, kesabaran dan keyakinan bahwa saham tsb akan naik diatas harga rata2 belinya kemudian dijual diharga yg "pas" ... bisa saja dari analisis fundamental ... atau "bocoran" blueprint rencana "bandar" akan adanya "penggorengan" harga ... atau yang lain ...
3. sniper saham, lebih tinggi lagi ... kalo difikir sih ... yang model seperti ini tentunya memiliki banyak uang dan banyak saham ... mungkin juga banyak "follower" ... sehingga ia dapat mentriger harga tuk naik atau turun ... walau tidak sebebas seorang "bandar" ... mungkin dihiasi dengan berbagai alasan, informasi dan analisis atau "hubungan" ... hingga jago menentukan / mempengaruhi kapan waktu tuk naik atau turun atau "mantul mantul" ....
4. tengkulak/pengepul saham ... modal setidaknya 30 milyar lebih ... yang seperti ini sudah tidak terlalu memikirkan harga saham saat ini, karena ia dapat mempunyai saham dari berbagai harga ... mungkin tiap selisih 500 rupiah ia beli di sana ... hingga tidak dipusingkan dengan harga ... memiliki average yang rendah ... ia dapat menjual atau membeli saham diharga manapun ... fokusnya adalah jumlah lembar saham ... menganggap untung bila tanpa suntik modal maka dapat jumlah saham bertambah ... bahkan karena toleransinya tinggi ... ia dapat saja mengabaikan salah satu portofolionya ... berapa persen toleransinya ... dianggap uang sampah ... dan jika dari uang tersebut ternyata menguntungkan ... itu uang nemu ...
5. bandar saham, marketmaker, pengatur pergerakan harga dan jumlah saham di market, ia dapat menaikkan atau menurunkan harga sesuai keinginannya, ... semua dengan banyaknya stock dan modalnya ... dengan permainan antrian bid offernya ... mungkin karena alasan "pribadi" atau pesanan dari pihak lain ... misal ada perusahaan yg rencana dijual, maka agar harganya makin naik, sahamnya digoreng dulu agar naik ... banyak kepentingan yg diakomodasi ... secara global makin naik "tingkat" makin kompleks juga ... harga juga dapat dijaga agar tetap dirange tertentu dengan memberikan pagar harga di bid dan offer dengan jumlah yg tebal (besar) ... bandar ada yg bersifat individual atau corporate ... kelembagaan, fund manager ... yang kliennya bisa retail atau perusahaan atau emiten ... jadi uang "modal" bandar bisa dari personal atau juga hasil himpunan "modal" ... lihatlah reksadana misalnya ... banyak yg modal kelolaannya bertreliun-terliun ... ada bandar lokal ada juga asing ...
6. berkepentingan untuk "mengalihkan" pajak ... dulu saya diceritai teman bahwa perusahaan besar terkadang "mengakali" pajak dengan mengalokasikan keuntungan perusahaan ke promosi ... makanya bisnis iklan sangat besar ... sehingga uang "jatah" pajak, karena dipakai, maka perhitungan pajaknya ikut berubah ... pengalihan ini juga bisa ke bursa saham ... dengan "membuang" ke bursa, maka perhitungan pajak akan berubah ... uang "buangan" dibursa bisa jadi berkembang ... kalaupun berkurang ... toh itu uang "sisa" ...
7. ndk ngerti ... wong semua juga diaduk dengan imajinasi saya ... mungkin benar mungkin tidak ...

kemudian ada broker ... sebagai perantara antara trader / investor dengan bursa ... broker atau sekuritas ... ada beberapa macam ... ada lokal ada luar ... ada yg dkliennya kebanyakan adalah para bandar atau pemain besar, ada juga yg kliennya kebanyakan retail ... mungkin juga ikut "kegiatan" ... melalui fund menagernya ... kita sebagai investor membutuhkan broker untuk dapat membeli saham ... di web resmi idx, terdapat list sekuritas yg resmi dan terdaftar di bursa saham indonesia ... banyak juga yg menawarkan pembukaan akun secara online... ada biaya juga dalam transaksi jual atau beli ...

jika diperhatikan di atas bahwa ada beberapa "pemain" yang dapat mempengaruhi harga pasar bahkan mengatur harga saham atau bahkan mempermainkannya ... sedang kita para retail dan newby kebanyakan menjadi objeknya ... karena berada dalam posisi lemah ... mudah dipermainkan ... mudah "diambil" uangnya ... sehingga kelihatannya trading di bursa saham seperti mengundi nasib ... apakah judi? ... lah ini wilayah ulama fiqih ... tapi saya suka yg memberikan logika ... misal sepak bola ... apakah sepak bola judi? sepak bolanya adalah olah raga, tetapi bisa digunakan untuk berjudi ... lihatlah realita berapa banyak yg bertaruh/ berjudi dengan sepak bola, bahkan bisa jadi pihak pemain juga ikutan ... kalo saya pribadi tetap memandang bursa saham tempat emiten mencari tambahan modal atau jual beli pemilikan "saham" emiten/ perusahaan ...

ada juga orang luar yang mempengaruhi pasar ... media yang dapat membentuk opini publik, apalagi sekarang eranya sosial media ... kalau dulu hanya melalui berita, wartawan dan analis ... sekarang semua orang bisa ... ada yang bermaksud baik dan ada yang tidak ... lagi marak juga pompom suatu saham ... begitu juga ada rekomendasi-rekomendasi ... ada yang emang pingin share pengalaman pribadi ... ada yang pure menganalisis seusai kemampuan ... atau ada kerjasama dengan bandar ... atau ada tujuan lain ... yang mengikuti bisa jadi untung atau malah buntung ketika harga tiba-tiba dijungkir ... 

melihat semua di atas ... kelihatannya bursa saham itu serem banget ... dan memang semua pada memperingatkan bahwa bisnis saham adalah bisnis dengan resiko yang sangat tinggi ... bisa mendapatkan keuntungan berkali-kali lipat ... tapi juga dapat rugi hingga habis ...

maka masuk pasar saham ... saya ... untuk investasi ... tapi sebelum melihat "fundamental" suatu perusahaan yang akan kita beli sahamnya ... alangkah baiknya jika memperhatikan beberapa hal berikut ...
diselidiki perusahaan yang kita incar itu beneran ada atau tidak? karena emiten yang terlisting di bursa bisa jadi memang perusahaan beneran yang mencari keuntungan di sektor riil atau perusahaan "abal-abal" yang hanya mencari keuntungan di bursa saham ... misal ada perusahaan yang mau bangkrut, ia pun masuk bursa saham dan meminta bandar menggoreng, investor pada masuk hingga kepemilikan publik sangat besar, tahun berikutnya kemudian dinyatakan bangkrut ... logikanya kalau perusahaannya bagus, apakah pemiliknya rela menjual semua sahamnya? ... atau misal ada yang mendirikan perusahaan yang berisi hanya beberapa orang dimana bisnisnya tidak jelas, ia hanya memanfaatkan harga saham yang "dipermainkan" untuk mencari keuntungan ... makanya ada yang menyarankan, belilah perusahaan yang produknya kita kenal dan banyak digunakan orang  ... produknya jelas ... perusahaannya jelas ...
berikutnya mencoba menelaah prospek perusahaan ke depan ... apakah perusahaan tersebut akan bertahan lama atau hanya momen saat ini saja? ... dari produknya bisa diraba, kira2 produk ini akan terus ada atau akan "ditelan bumi" ... pelaku bisnisnya dapat beradaptasi dengan sektor riil dg baik atau tidak ... perlu dipertimbangkan ... juga dapat melihat laporan pendapatannya, revenuenya, omsetnya, dari masa ke masa selalu bertambah atau terus menurun? ... baru bisa lhat net labanya, eps, per dll ...
dan yang terakhir seberapa besar kesabaran anda dalam berinvestasi? karena namanya berinvestasi tentu ada keuntungan yang dicari ... laba perusahaan yang dirasakan oleh pemilik saham hanya dividen yang dibagi ... juga fasilitas dapat mengikuti rupsnya ... ya karena kepemilikan retail sangat kecil dibanding jumlah total saham perusahaan ... dividen yang dibagipun relatif kecil ... kalau dari capital gain maka yang perlu diingat bahwa ada pengatur harga di pasar, bandar, hingga dapat saja nilai sahamnya dijatuhkan ... walau sangat mungkin jika perusahaan itu bagus dan bertahan / berkembang dari masa ke masa, maka bandar suatu saat akan menaikkan harganya ... tapi kapan? itulah dibutuhkan kesabaran ... bisa waktu dekat bisa menahun ... banyak faktor yang mempengaruhi ... selain dividen atau capital gain ... ada keuntungan lain yang mungkin tidak tersorot ... mencari pahala, mencari kebaikan, niat melalui kepemilikan perusahaan, melalui perusahaan tersebut, berapa banyak karyawan/ orang yang terbantu dg berjalannya perusahaan, berapa banyak orang yang mengambil manfaat dari produknya ... dst ... dst ... 
setelah semuanya mulailah analisis fundamental dari laporan keungan ... seringnya ... jangan membeli kucing dalam karung ... jangan beli sesuatu yang engkau tidak mengetahuinya ...
perusahaannya jelas ... prospeknya bagus ... punya kesabaran ... dipelajari lebih jauh ... eksekusi ...

ada iming-iming juga bahwa dapat mencapai finansial freedom dari bursa saham ... kalau maksudnya tujuannya adalah agar dapat bermalasan nunggu keuntungan dari saham untuk hidup ... berapa banyak pekerja yang pensiun akhirnya jatih sakit dan .... karena ia terbiasa memiliki kegiatan kemudian tiba-tiba tidak punya kegiatan ... lihatlah orang kaya yang ia tetap bekerja dan beraktifitas .... maka saya suka ada yang mendefinisikan bahwa finansial freedom itu adalah hidup berkelimpahan sehingga dapat bermanfaat bagi orang lain ... titik tekannya dapat bermanfaat bagi orang lain ... hal ini tidak bertentangan dengan difinisi kaya yang saya ketahui ... kaya adalah tidak membutuhkan sesuatu selain Allah ... orang yang sedikit harta, ia adalah orang kaya jika hatinya tenang karena merasa cukup bahkan merasa lebih sehingga dapat bersedekah ... orang yang banyak harta juga dapat dikatakan miskin jika ia merasa kurang dengan hartanya, hartanya yang banyak tidak cukup untuk memenuhi keinginannya, sehingga dapat terjebak mencari "kepuasan" dengan jalan yang tidak diridloi Allah ...

penutup ... catatan belajar saya sementara tentang bursa saham ... mungkin benar mungkin salah ... gimanapun moga manfaat bagi saya juga manfaat bagi pembaca ... kesimpulan lan ... mulailah dengan menata niat ... dan lakukanlah dengan ilmu ... 

0 Response to "seremnya pasar saham"

Posting Komentar