malam pertama dan hari pertama

mengingat kemaren, alhamdulillah ini adalah hari kedua ....
Tahun ini, Romadlon ini terasa sangat berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, bukan cerita malam pertama pernikahan melainkan malam pertama romadlon tahun ini 

jika sebelumnya saya masih bujang, alhamdulillah sekarang sudah ditemani istri, alhamdulillah hari pertama, semua ada dirumah ...

jika tahun sebelumnya, malam romadlon ke pondok tuk terawih, juga ada tadarus dilanjutkan ngaji kitab, tahun ini berbeda, terawih tadarus dan ngaji kitab hanya keluarga pengasuh dan santri mukim, tidak diumumkan karena adanya peraturan pemerintah dalam pembatasan penyebaran covid,

terawih dirumah, dengan ibu, istri, adik, juga ponakan (ega, elin dn usi), sholat di ruang tamu, dari sholat qobliyah, rowatib, ba'diyah, dilanjut terawih kemudian baca Al Qur'an, saya bagi dari list khataman ksnyg kosong ....

marak ngaji lewat wa, di khataman ks, khataman madin, khataman pondok, khataman smk, ...

sebagai ganti ngaji kitab rutin, gusnya juga mengadakan ngaji via streaming fb, setiap jam 21.00, berbagai cara dilakukan orang-orang untuk menjaga istiqomah dan barokah Romadlon, alhamdulillah
walau berbeda "hawa" dengan Romadlon2 sebelumnya ... melihat lebih intens melakukan ibadah di rumah dari pada di luar, semoga membawa barokah sendiri, rumah ini akan diterangi cahaya ilahiyah, semoga rumah masa depanku "kuburan" juga terang dan nyaman dengan rahmad Allah.

malam sahur juga gitu riuhh, karena di masjid sudah tidak rame spt biasanya dg pengingat sahur dan ngaji-ngaju ... hehehe riuhh ndk lihat jadwal sahur, dulu plng dr masjid dapat jadwal puasa, hari ini ... masjidpun ditutup untuk umum, hanya bbrp sj yg sholat 5 waktu dg terbatas, alhamdulillah ... masjidku pondokku masih gema ... walau tdk menggema melalui loudspeaker biarlah ... menggema melalui getar hati ... semoga Allah menggetarkan hati-hati untuk lebih rindu kepada masjid, kepada ngaji, kepada Rosululloh, kepada Allah .... mungkin inilah yg lebih berharga daripada ritual ibadah itu sendiri ...

setelah sahur, alhmdulillah suatu yang hampir tidak pernah dilakukan dirumah ini pada tahun2 sebelumnya, ada jamaah subuh bersama, sekeluarga di ruang tamu, keluarga hilmi juga ikut, azka ... ketika terawih membuat marak dg tingkahnya ....

ini juga baru pertama kali saya alami seumur hidup ... diumumkan bahwa masjid darul falah tidak mengadakan jum'atan ... duh ... bingung cari jum'atan kemana ... akhirnya ke masjid wadung dekat tanada, gimana jika sudah dijalankan protokol psbb?

sungguh, "kisruh" covid ini, tidak pernah terbayangkan, bahkan dampaknya hingga mendunia, wah ... zaman akhir yg mungkin daru cerita-cerita itu banyak yg tidak masuk akal, bagaimana bisa terjadi, mungkin ini sebagai pendobrak, ada skenario yang jago ... 

madad ya sayyidi
madad ya sayyidi
madad ya Rosulalloh

0 Response to "malam pertama dan hari pertama"

Posting Komentar