PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

 

PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN

 

BAB 1

Perilaku Ekonomi Individu dan Rumah Tangga

 

Di bab ini, kita akan belajar tentang bagaimana individu dan rumah tangga membuat keputusan ekonomi setiap hari. Memahami konsep-konsep ini akan sangat membantu kalian, baik sebagai individu maupun calon profesional di bidang DKV, Pariwisata, atau Kuliner.

 

1.1: Konsep Dasar Kebutuhan, Keinginan, dan Kelangkaan

Pernahkah kalian merasa ingin membeli sesuatu, tapi uangnya tidak cukup? Atau kalian punya banyak ide kreatif, tapi waktu untuk mewujudkannya terbatas? Nah, itulah inti dari konsep dasar ekonomi: kebutuhan, keinginan, dan kelangkaan.

·         Kebutuhan: Ini adalah hal-hal dasar yang harus dipenuhi agar kita bisa bertahan hidup dan berfungsi dengan baik. Kebutuhan bisa bersifat fisik (makanan, pakaian, tempat tinggal) atau non-fisik (pendidikan, kesehatan, rasa aman). Contohnya, sebagai siswa SMK, kalian butuh seragam, buku, dan kuota internet untuk belajar.

·         Keinginan: Berbeda dengan kebutuhan, keinginan adalah hal-hal yang sifatnya tidak mutlak untuk bertahan hidup, tapi bisa meningkatkan kenyamanan, kepuasan, atau gaya hidup kita. Contohnya, kalian mungkin ingin punya smartphone terbaru, liburan ke Bali, atau peralatan desain grafis yang canggih. Keinginan biasanya tidak terbatas.

·         Kelangkaan: Ini adalah kondisi di mana sumber daya yang tersedia (uang, waktu, barang, jasa) lebih sedikit dari kebutuhan dan keinginan kita yang tidak terbatas. Karena adanya kelangkaan, kita dipaksa untuk membuat pilihan. Misalnya, uang saku kalian terbatas, jadi kalian harus memilih antara membeli makanan enak atau menyimpan uang untuk membeli alat desain baru. Kelangkaan inilah yang menjadi dasar mengapa kita harus belajar ekonomi.

 

Mengapa ini penting untuk kalian? Sebagai siswa DKV, kalian akan berhadapan dengan kelangkaan anggaran dan waktu untuk membuat karya. Kalian harus memilih desain mana yang diprioritaskan (pemenuhan kebutuhan klien) dan bagaimana mengekspresikan ide kreatif (pemenuhan keinginan personal). Bagi siswa Pariwisata/Kuliner, kalian akan belajar bagaimana sumber daya seperti bahan baku, tenaga kerja, dan lokasi menjadi langka, sehingga kalian perlu membuat pilihan strategis untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan.

 

1.2: Pengambilan Keputusan Konsumen dan Faktor yang Memengaruhi

Setiap hari, kita semua adalah konsumen. Mulai dari memilih makanan di kantin, membeli software desain, hingga memilih tempat liburan, kita selalu membuat keputusan. Bagaimana kita membuat keputusan ini?

·         Pilihan dan Prioritas: Karena adanya kelangkaan, kita harus membuat pilihan dan menentukan prioritas. Misalnya, jika kalian punya uang Rp50.000, apakah kalian akan membeli tiket bioskop atau bahan untuk tugas praktik kuliner? Kalian harus memilih berdasarkan mana yang lebih mendesak atau memberikan manfaat terbesar.

·         Biaya Peluang (Opportunity Cost): Ini adalah nilai dari pilihan terbaik yang tidak kita ambil ketika kita memilih sesuatu yang lain. Misalnya, jika kalian memilih menghabiskan sore hari bermain game daripada mengerjakan tugas DKV, maka biaya peluangnya adalah nilai dari tugas yang tidak selesai atau nilai dari pengetahuan baru yang tidak kalian dapatkan. Memahami biaya peluang membantu kita membuat keputusan yang lebih bijak.

 

Faktor-faktor yang Memengaruhi Pengambilan Keputusan Konsumen:

1.      Pendapatan: Jelas sekali, semakin tinggi pendapatan, semakin banyak pilihan yang bisa kita ambil.

2.      Harga Barang dan Jasa: Harga sangat memengaruhi keputusan. Jika harga naik, biasanya orang akan cenderung mengurangi pembelian, dan sebaliknya.

3.      Selera dan Preferensi: Ini sangat personal. Kalian mungkin lebih suka kopi daripada teh, atau lebih suka gaya desain minimalis daripada barok. Selera ini dipengaruhi oleh budaya, lingkungan, dan pengalaman pribadi.

4.      Promosi dan Iklan: Informasi dari iklan bisa sangat memengaruhi keputusan pembelian. Iklan yang menarik bisa membuat kalian ingin mencoba produk baru.

5.      Lingkungan Sosial dan Budaya: Tren dari teman-teman, keluarga, atau media sosial seringkali memengaruhi apa yang kita beli dan inginkan.

6.      Faktor Psikologis: Emosi, persepsi, dan motivasi juga berperan. Terkadang kita membeli sesuatu karena "lapar mata" atau karena ingin merasa bahagia.

 

Relevansi untuk Kalian: Siswa DKV akan memahami bagaimana promosi dan iklan memengaruhi keputusan konsumen, sehingga kalian bisa merancang kampanye yang efektif. Siswa Pariwisata/Kuliner akan belajar bagaimana selera dan preferensi pelanggan, serta harga, memengaruhi keputusan mereka dalam memilih destinasi wisata atau menu makanan. Kalian juga akan memahami biaya peluang dalam mengelola usaha, misalnya memilih antara membuka cabang baru atau berinvestasi di peralatan modern.

 

1.3: Peran Pendapatan, Pengeluaran, dan Tabungan Rumah Tangga

Rumah tangga adalah unit ekonomi terkecil. Setiap rumah tangga memiliki pendapatan, melakukan pengeluaran, dan idealnya, menabung.

·         Pendapatan Rumah Tangga: Sumber utama pendapatan rumah tangga adalah gaji atau upah dari pekerjaan, keuntungan dari usaha, atau pendapatan pasif seperti bunga bank atau sewa properti. Bagi kalian sebagai siswa, "pendapatan" mungkin berupa uang saku dari orang tua atau hasil pekerjaan lepas.

·         Pengeluaran Rumah Tangga: Ini adalah penggunaan uang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan. Pengeluaran bisa dibagi menjadi:

o    Pengeluaran Rutin (Tetap): Biaya yang dikeluarkan secara teratur dan jumlahnya cenderung tetap, seperti sewa rumah, cicilan, atau biaya langganan internet.

o    Pengeluaran Variabel: Biaya yang jumlahnya bisa berubah-ubah tergantung penggunaan, seperti biaya makan, transportasi, atau hiburan.

·         Tabungan Rumah Tangga: Ini adalah bagian dari pendapatan yang tidak dibelanjakan dan disimpan untuk masa depan. Menabung sangat penting untuk keamanan finansial, mencapai tujuan jangka panjang (misalnya, melanjutkan pendidikan, membeli properti, atau membuka usaha), dan sebagai dana darurat.

 

Mengelola Keuangan Pribadi: Memahami pendapatan, pengeluaran, dan tabungan sangat penting untuk mengelola keuangan pribadi. Ini berarti membuat anggaran (rencana pengeluaran), melacak pengeluaran, dan menabung secara teratur. Kebiasaan ini akan sangat bermanfaat ketika kalian nanti bekerja dan memiliki penghasilan sendiri.

 

Bagaimana ini berlaku di dunia DKV, Pariwisata, dan Kuliner?

·         DKV: Kalian akan menghadapi proyek dengan anggaran terbatas. Memahami konsep pengeluaran dan tabungan akan membantu kalian mengelola biaya produksi desain dan menginvestasikan kembali untuk peralatan yang lebih baik.

·         Pariwisata/Kuliner: Bisnis di bidang ini sangat bergantung pada pengelolaan pendapatan dan pengeluaran. Kalian perlu menghitung biaya operasional (pengeluaran) dan menentukan harga jual yang menghasilkan keuntungan (pendapatan) agar bisnis bisa berkembang dan memiliki tabungan untuk investasi atau pengembangan di masa depan.


 

Soal Sumatif Bab 1: Perilaku Ekonomi Individu dan Rumah Tangga

 

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1.      Manakah di antara berikut ini yang paling tepat mendeskripsikan "kelangkaan" dalam ilmu ekonomi?

a. Tidak ada barang atau jasa yang tersedia di pasar.

b. Sumber daya yang tersedia lebih sedikit daripada kebutuhan dan keinginan manusia yang tidak terbatas.

c. Harga barang dan jasa terlalu mahal untuk dibeli.

d. Pemerintah tidak mampu menyediakan semua kebutuhan rakyatnya.

2.      Sebagai siswa SMK DKV, kamu ingin membeli sebuah drawing tablet baru untuk meningkatkan kualitas karyamu. Namun, uang sakumu terbatas. Situasi ini paling tepat menggambarkan konsep:

a. Pendapatan              b. Keinginan               c. Kelangkaan             d. Tabungan

3.      Ketika seseorang memilih untuk menggunakan uangnya untuk membeli buku pelajaran daripada menonton film di bioskop, maka nilai menonton film di bioskop yang tidak jadi dilakukan disebut sebagai:

a. Biaya produksi        b. Biaya variabel         c. Biaya peluang         d. Biaya tetap

4.      Manakah di antara faktor berikut yang paling tidak langsung memengaruhi pengambilan keputusan pembelian seorang konsumen?

a. Harga barang                                               b. Pendapatan konsumen       

c. Jumlah produksi perusahaan                       d. Selera dan preferensi konsumen

5.      Jika sebuah rumah tangga memiliki pendapatan bulanan Rp5.000.000 dan pengeluaran rutin sebesar Rp4.000.000, serta pengeluaran variabel sebesar Rp500.000, berapa sisa uang yang dapat ditabung oleh rumah tangga tersebut?

a. Rp1.000.000            b. Rp500.000              c. Rp0                          d. Rp1.500.000


 

Studi Kasus: "Kafe 'Kreatif Kopi' dan Tantangan Pemasaran"

 

Latar Belakang: Andi, seorang lulusan SMK Kuliner, bersama Budi, seorang lulusan SMK DKV, memutuskan untuk membuka sebuah kafe kecil bernama "Kreatif Kopi" yang tidak hanya menyajikan minuman dan makanan ringan, tetapi juga menyediakan sudut kecil untuk pameran karya seni lokal.

 

Studi Kasus: Pada bulan pertama pembukaan, "Kreatif Kopi" mengalami beberapa tantangan:

·         Pemasaran: Mereka hanya punya anggaran terbatas untuk promosi. Budi harus memilih antara membuat pamflet cetak yang menarik atau menginvestasikan lebih banyak uang di iklan media sosial berbayar. Mereka juga tidak punya banyak waktu untuk mengelola semua akun media sosial sendiri.

·         Pengadaan Bahan Baku: Andi menyadari bahwa harga biji kopi berkualitas tinggi sedang naik. Dia harus memutuskan apakah akan tetap menggunakan biji kopi premium yang mahal (yang disukai pelanggannya) atau beralih ke biji kopi yang lebih murah untuk menjaga keuntungan, meskipun risikonya rasa kopi bisa sedikit berubah.

·         Keputusan Pelanggan: Banyak pelanggan datang karena konsep kafe yang unik, namun beberapa pelanggan baru datang karena promosi di media sosial. Beberapa dari mereka membeli kopi karena tertarik pada desain gelas yang unik, hasil karya Budi. Namun, ada juga yang hanya membeli air mineral karena merasa harga kopi terlalu tinggi.

 

Pertanyaan Studi Kasus:

1.      Identifikasikan minimal dua contoh kelangkaan yang dihadapi oleh Andi dan Budi di Kafe "Kreatif Kopi". Jelaskan mengapa itu disebut kelangkaan.

2.      Jelaskan konsep biaya peluang dalam keputusan pemasaran yang dihadapi Budi.

3.      Bagaimana selera dan preferensi serta harga memengaruhi keputusan konsumen di Kafe "Kreatif Kopi"? Berikan contoh dari studi kasus.

4.      Sebagai seorang profesional DKV atau Pariwisata/Kuliner di masa depan, pelajaran apa yang bisa kalian ambil dari kasus "Kreatif Kopi" terkait pengambilan keputusan ekonomi?


 

Tugas Proyek: "Rencana Anggaran & Desain Promosi Impianku"

 

Tujuan: Siswa memahami dan menerapkan konsep kebutuhan, keinginan, kelangkaan, biaya peluang, pendapatan, pengeluaran, dan tabungan dalam konteks pribadi dan proyek masa depan mereka sebagai profesional DKV atau Pariwisata/Kuliner.

 

Instruksi:

 

Bagian A: Anggaran Pribadi & Biaya Peluang (Individu)

1.      Pendataan Pendapatan & Pengeluaran: Catat semua "pendapatan" (misalnya uang saku, hasil kerja lepas) dan "pengeluaran" (makanan, transportasi, hiburan, alat belajar) kalian selama satu minggu penuh. Kategorikan pengeluaran kalian ke dalam "kebutuhan" dan "keinginan".

2.      Identifikasi Kelangkaan & Biaya Peluang:

o    Berdasarkan catatan pengeluaran kalian, identifikasi setidaknya dua situasi di mana kalian menghadapi kelangkaan (misalnya, uang tidak cukup untuk membeli semua yang diinginkan).

o    Dari situasi kelangkaan tersebut, berikan contoh biaya peluang dari salah satu pilihan yang kalian ambil. Jelaskan apa yang kalian korbankan.

3.      Rencana Tabungan: Tentukan satu tujuan tabungan jangka pendek (misalnya, membeli buku baru, alat DKV kecil, atau modal awal untuk bahan praktik kuliner). Berapa jumlah yang ingin kalian tabung? Bagaimana kalian akan menyesuaikan pengeluaran kalian untuk mencapai tujuan tersebut?

 

Bagian B: Desain Promosi/Bisnis Impian (Sesuai Jurusan - Kelompok 2-3 orang)

Pilih salah satu dari skenario berikut:

·         Skenario DKV: Kalian adalah tim desainer yang diminta untuk membuat kampanye promosi untuk sebuah festival seni lokal dengan anggaran terbatas.

·         Skenario Pariwisata/Kuliner: Kalian adalah tim yang ingin membuka sebuah start-up makanan sehat atau jasa tur lokal dengan modal awal terbatas.

Tugas:

1.      Identifikasi Kebutuhan & Keinginan Proyek:

o    Apa saja kebutuhan mutlak agar proyek ini berjalan (misalnya, alat desain, bahan baku, lisensi)?

o    Apa saja keinginan yang akan membuat proyek ini lebih menarik atau sukses, tetapi tidak mutlak (misalnya, teknologi VR di tur, kemasan makanan premium)?

2.      Manajemen Kelangkaan & Biaya Peluang dalam Proyek:

o    Diskusikan dan identifikasi setidaknya tiga sumber daya yang langka dalam proyek kalian (misalnya, anggaran, waktu, tenaga kerja, bahan baku spesifik).

o    Berikan dua contoh biaya peluang yang mungkin kalian hadapi dalam pengelolaan proyek ini. Misalnya, jika memilih untuk berinvestasi pada iklan Instagram berbayar, apa biaya peluangnya?

3.      Rencana Anggaran Sederhana Proyek: Buatlah tabel sederhana yang berisi perkiraan pendapatan (jika ada, misalnya dari penjualan tiket festival/makanan/tur) dan perkiraan pengeluaran (biaya bahan baku, biaya promosi, sewa tempat/alat).

4.      Desain Produk/Promosi:

o    Untuk DKV: Buat sketsa atau konsep visual (minimal 3 alternatif) dari materi promosi (poster, banner media sosial) untuk festival seni tersebut, dengan mempertimbangkan anggaran yang terbatas. Jelaskan mengapa kalian memilih desain tersebut.

o    Untuk Pariwisata/Kuliner: Deskripsikan produk/jasa kalian (misalnya, 3 menu utama atau 2 paket tur) dan bagaimana kalian akan mengemasnya/mempromosikannya dengan anggaran terbatas. Buat sketsa logo atau kemasan sederhana.

 

Presentasi Proyek: Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas, menjelaskan pilihan yang mereka buat dan bagaimana konsep-konsep ekonomi (kelangkaan, biaya peluang, dll.) diterapkan dalam proyek mereka.

 


 

BAB 2

Kesejahteraan Sosial dan Dinamika Ekonomi Makro

 

Setelah di Bab 1 kita belajar tentang bagaimana individu dan rumah tangga mengambil keputusan ekonomi, di Bab 2 ini kita akan naik level. Kita akan membahas gambaran besar ekonomi suatu negara, atau yang biasa disebut ekonomi makro, dan bagaimana hal itu berkaitan erat dengan kesejahteraan sosial masyarakat. Konsep-konsep ini sangat penting untuk kalian pahami, karena sebagai calon profesional di bidang DKV, Pariwisata, atau Kuliner, kalian akan berkontribusi pada (dan dipengaruhi oleh) kondisi ekonomi dan kesejahteraan masyarakat.

 

2.1: Konsep Kesejahteraan dan Indikatornya

 

Apa itu kesejahteraan sosial? Ini bukan hanya tentang punya banyak uang, tapi lebih luas lagi. Kesejahteraan sosial adalah kondisi di mana masyarakat dapat memenuhi kebutuhan dasar mereka, memiliki kualitas hidup yang baik, dan merasa aman serta bahagia. Ini mencakup akses ke pendidikan, kesehatan, pekerjaan yang layak, lingkungan yang bersih, dan juga hiburan atau rekreasi.

 

Indikator Kesejahteraan: Bagaimana kita bisa tahu suatu negara atau masyarakat sejahtera atau tidak? Ada beberapa indikator yang sering digunakan:

1.      Pendapatan Per Kapita: Ini adalah rata-rata pendapatan penduduk di suatu wilayah. Semakin tinggi pendapatan per kapita, biasanya semakin tinggi pula tingkat kesejahteraan ekonominya.

2.      Tingkat Pengangguran: Menunjukkan persentase penduduk usia produktif yang mencari pekerjaan namun belum mendapatkannya. Tingkat pengangguran yang rendah berarti lebih banyak orang memiliki penghasilan, yang berkontribusi pada kesejahteraan.

3.      Inflasi: Kenaikan harga barang dan jasa secara umum dan terus-menerus. Inflasi yang tinggi dapat mengikis daya beli masyarakat, mengurangi kesejahteraan.

4.      Tingkat Kemiskinan: Persentase penduduk yang hidup di bawah garis kemiskinan, artinya pendapatan mereka tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar.

5.      Indeks Pembangunan Manusia (IPM): Ini adalah indikator gabungan yang mencakup harapan hidup (kesehatan), tingkat pendidikan (lama sekolah dan angka harapan lama sekolah), dan standar hidup layak (pendapatan per kapita). IPM memberikan gambaran yang lebih komprehensif tentang kesejahteraan.

 

Mengapa ini penting untuk kalian?

·         DKV: Tingkat kesejahteraan yang tinggi seringkali berarti daya beli masyarakat juga tinggi, sehingga kebutuhan akan jasa desain (iklan, branding, desain kemasan) untuk produk dan layanan juga meningkat. Kalian juga bisa berkontribusi pada kampanye sosial untuk isu-isu kesejahteraan.

·         Pariwisata/Kuliner: Sektor ini sangat sensitif terhadap indikator kesejahteraan. Jika pendapatan per kapita tinggi, masyarakat punya uang untuk berwisata atau makan di luar. Tingkat pengangguran yang rendah berarti lebih banyak pelanggan potensial. Sebaliknya, inflasi yang tinggi bisa membuat harga bahan baku naik dan daya beli pelanggan menurun.

 

2.2: Industri dan Pasar: Penawaran, Permintaan, dan Persaingan

 

Ekonomi makro sangat dipengaruhi oleh bagaimana industri dan pasar berinteraksi.

·         Industri: Sekelompok perusahaan yang menghasilkan produk atau layanan sejenis. Misalnya, industri pariwisata, industri kuliner, atau industri kreatif (termasuk DKV).

·         Pasar: Tempat bertemunya penjual (produsen) dan pembeli (konsumen) untuk melakukan transaksi.

 

Mekanisme Pasar:

1.      Permintaan (Demand): Jumlah barang atau jasa yang ingin dibeli konsumen pada berbagai tingkat harga tertentu. Jika harga suatu barang turun, permintaannya cenderung naik, dan sebaliknya (hukum permintaan).

o    Contoh DKV: Semakin murah biaya jasa desain logo, semakin banyak UMKM yang akan minta dibuatkan logo.

o    Contoh Pariwisata/Kuliner: Semakin murah harga tiket masuk objek wisata atau harga seporsi makanan, semakin banyak pengunjung/pembeli.

2.      Penawaran (Supply): Jumlah barang atau jasa yang ingin dijual produsen pada berbagai tingkat harga tertentu. Jika harga suatu barang naik, produsen cenderung ingin menawarkan lebih banyak, dan sebaliknya (hukum penawaran).

o    Contoh DKV: Jika harga desain ilustrasi sedang tinggi, semakin banyak desainer yang akan menawarkan jasa ilustrasi.

o    Contoh Pariwisata/Kuliner: Jika harga jual menu makanan naik, restoran akan termotivasi untuk memproduksi lebih banyak.

3.      Keseimbangan Pasar: Titik di mana jumlah barang yang diminta sama dengan jumlah barang yang ditawarkan pada harga tertentu. Ini adalah harga yang "ideal" di mana tidak ada kelebihan penawaran atau kelebihan permintaan.

4.      Persaingan Pasar: Produsen saling bersaing untuk menarik konsumen. Bentuk persaingan bisa berupa harga, kualitas, inovasi produk, atau strategi pemasaran.

o    Monopoli: Hanya ada satu penjual yang menguasai pasar (jarang terjadi di industri DKV/Pariwisata/Kuliner murni).

o    Oligopoli: Ada beberapa penjual besar yang mendominasi pasar.

o    Persaingan Sempurna: Banyak penjual dan pembeli, produk relatif homogen, dan tidak ada yang bisa mengendalikan harga (jarang terjadi sepenuhnya).

o    Persaingan Monopolistik: Banyak penjual, produk berbeda satu sama lain (diferensiasi), dan masing-masing memiliki sedikit kekuatan untuk menentukan harga (ini adalah bentuk persaingan yang paling sering kalian temui di DKV, Pariwisata, dan Kuliner).

 

Pentingnya di Profesi Kalian:

·         DKV: Kalian harus memahami bagaimana permintaan akan desain dipengaruhi oleh tren dan kebutuhan pasar. Kalian juga harus tahu bagaimana menetapkan harga jasa (sehingga mempengaruhi penawaran) agar kompetitif dalam persaingan pasar desainer. Desain kalian juga akan berperan penting dalam membedakan produk klien di tengah persaingan.

·         Pariwisata/Kuliner: Kalian akan secara langsung berhadapan dengan hukum permintaan dan penawaran saat menentukan harga paket wisata atau menu makanan. Kalian juga akan selalu berada dalam persaingan ketat dengan pelaku usaha lain, sehingga harus terus berinovasi dan memberikan kualitas terbaik untuk menarik permintaan pelanggan.

 

2.3: Peran Pemerintah, Kebijakan, dan Isu Ekonomi Global

Pemerintah memiliki peran yang sangat besar dalam memengaruhi dinamika ekonomi suatu negara dan pada akhirnya, kesejahteraan masyarakat.

·         Peran Pemerintah dalam Ekonomi:

o    Regulator: Membuat peraturan untuk memastikan pasar berjalan adil dan melindungi konsumen (misalnya, izin usaha, standar kebersihan makanan).

o    Produsen: Menyediakan barang dan jasa publik yang tidak disediakan swasta (misalnya, jalan, jembatan, pendidikan, rumah sakit umum).

o    Stabilisator: Berusaha menjaga stabilitas ekonomi melalui kebijakan untuk mengendalikan inflasi, pengangguran, dan pertumbuhan ekonomi.

o    Distributor: Berusaha mengurangi ketimpangan pendapatan melalui program sosial atau subsidi.

·         Kebijakan Ekonomi Pemerintah:

1.      Kebijakan Fiskal: Kebijakan yang berkaitan dengan pengeluaran pemerintah dan penerimaan pajak.

§  Contoh: Peningkatan anggaran untuk pembangunan infrastruktur (jalan, bandara) dapat mendorong pariwisata. Pemberian insentif pajak untuk UMKM dapat membantu industri kreatif dan kuliner.

2.      Kebijakan Moneter: Kebijakan yang berkaitan dengan pengendalian jumlah uang beredar dan suku bunga, yang biasanya diatur oleh Bank Sentral (misalnya Bank Indonesia).

§  Contoh: Penurunan suku bunga kredit dapat mendorong masyarakat untuk mengambil pinjaman untuk usaha atau konsumsi, yang bisa berdampak pada sektor pariwisata dan kuliner.

·         Isu Ekonomi Global: Ekonomi suatu negara tidak bisa lepas dari pengaruh ekonomi global.

o    Perdagangan Internasional: Ekspor (menjual ke luar negeri) dan Impor (membeli dari luar negeri) sangat memengaruhi harga, ketersediaan barang, dan pertumbuhan ekonomi.

o    Investasi Asing: Modal dari luar negeri yang masuk ke suatu negara dapat menciptakan lapangan kerja dan mendorong pertumbuhan industri.

o    Nilai Tukar Mata Uang: Perubahan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing (misalnya Dolar AS) dapat memengaruhi harga barang impor (bahan baku) dan daya saing pariwisata (turis asing).

o    Krisis Ekonomi Global: Gejolak ekonomi di satu negara besar bisa merambat ke negara lain.

o    Perkembangan Teknologi: Adopsi teknologi global (misalnya platform digital, AI) sangat memengaruhi cara kerja di semua sektor.

 

Dampak pada Profesi Kalian:

·         DKV: Kebijakan pemerintah tentang industri kreatif atau UMKM bisa membuka peluang besar bagi desainer. Perubahan nilai tukar mata uang bisa memengaruhi biaya lisensi software atau bahan impor. Tren desain global juga akan memengaruhi pekerjaan kalian.

·         Pariwisata/Kuliner: Kebijakan pemerintah tentang pariwisata (misalnya, bebas visa, pembangunan infrastruktur) adalah kunci. Isu ekonomi global seperti resesi di negara lain bisa mengurangi jumlah turis. Harga bahan baku yang diimpor akan sangat dipengaruhi oleh nilai tukar mata uang.


 

Soal Sumatif Bab 2: Kesejahteraan Sosial dan Dinamika Ekonomi Makro

 

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1.      Manakah di antara berikut ini yang bukan merupakan indikator utama dari kesejahteraan sosial?

a. Tingkat inflasi                                             b. Pendapatan per kapita

c. Jumlah kendaraan pribadi                           d. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

2.      Jika harga tiket masuk sebuah objek wisata diturunkan, dan ini menyebabkan jumlah pengunjung meningkat secara signifikan, fenomena ini paling tepat menjelaskan konsep:

a. Hukum penawaran                                      b. Hukum permintaan

c. Keseimbangan pasar                                   d. Inflasi

3.      Sebuah restoran kuliner tradisional memutuskan untuk menaikkan harga menu andalannya karena biaya bahan baku utama (yang diimpor) meningkat tajam akibat pelemahan nilai tukar Rupiah. Keputusan menaikkan harga ini terkait erat dengan konsep:

a. Permintaan              b. Penawaran               c. Biaya peluang                     d. Tabungan

4.      Manakah dari kebijakan pemerintah berikut yang termasuk dalam kebijakan fiskal?

a. Bank Indonesia menaikkan suku bunga acuan.

b. Pemerintah memberikan subsidi untuk transportasi umum.

c. Pemerintah mengendalikan jumlah uang beredar di masyarakat.

d. Bank Sentral melakukan operasi pasar terbuka.

5.      Sebagai seorang desainer grafis, jika terjadi peningkatan investasi asing di sektor e-commerce Indonesia, kemungkinan dampaknya terhadap profesi kalian adalah:

a. Penurunan permintaan akan jasa desain karena persaingan.

b. Peningkatan biaya sewa kantor.

c. Peningkatan peluang kerja dan permintaan akan jasa desain untuk platform baru.

d. Pelemahan nilai tukar Rupiah.


 

Studi Kasus: "Festival Kuliner 'Rasa Nusantara' dan Tantangan Ekonomi"

 

Latar Belakang: Pemerintah Kota Surabaya ingin mengadakan Festival Kuliner "Rasa Nusantara" untuk mempromosikan pariwisata lokal dan mendukung UMKM kuliner. Mereka menunjuk sebuah Event Organizer (EO) yang bekerja sama dengan tim DKV lokal untuk promosi.

 

Studi Kasus: Beberapa situasi yang muncul selama persiapan dan pelaksanaan festival:

·         Kondisi Ekonomi Makro: Sebelum festival, data menunjukkan bahwa tingkat inflasi di kota tersebut sedikit meningkat, meskipun pendapatan per kapita masyarakat juga menunjukkan tren kenaikan. Tingkat pengangguran relatif stabil.

·         Permintaan dan Penawaran Makanan: EO menargetkan 50.000 pengunjung. Mereka melakukan survei awal yang menunjukkan bahwa masyarakat sangat antusias dengan makanan lokal, terutama yang unik dan terjangkau. Banyak UMKM kuliner ingin berpartisipasi, namun mereka khawatir dengan kenaikan harga bahan baku tertentu.

·         Strategi Pemasaran DKV: Tim DKV merancang promosi yang menarik, menekankan keunikan kuliner lokal dan pengalaman budaya. Mereka menggunakan media sosial, baliho, dan bahkan kolaborasi dengan influencer lokal. Namun, mereka juga harus berhadapan dengan batasan anggaran promosi dari pemerintah kota.

·         Dampak Global: Tiba-tiba, terjadi gejolak harga minyak dunia yang menyebabkan kenaikan biaya transportasi, yang juga memengaruhi biaya pengiriman bahan baku kuliner dari luar kota. Hal ini membuat beberapa UMKM harus meninjau ulang harga jual mereka.

 

Pertanyaan Studi Kasus:

1.      Berdasarkan indikator kesejahteraan yang disebutkan, bagaimana kalian menilai potensi daya beli masyarakat Kota Surabaya untuk menghadiri Festival "Rasa Nusantara"? Jelaskan analisis kalian.

2.      Bagaimana hukum permintaan dan penawaran berinteraksi dalam konteks UMKM kuliner yang ingin berpartisipasi di festival ini? Apa tantangan yang mereka hadapi?

3.      Sebagai tim DKV, bagaimana kalian akan menyesuaikan strategi promosi kalian jika mengetahui ada inflasi yang meningkat dan kenaikan biaya transportasi?

4.      Apa peran pemerintah kota (sebagai bagian dari kebijakan fiskal) dalam mendukung festival ini dan bagaimana dampaknya terhadap ekonomi lokal?


 

Tugas Proyek: "Kampanye Sosial 'Ekonomi Produktif Pemuda' dan Bisnis Impian Berkelanjutan"

 

Tujuan: Siswa akan merancang kampanye sosial atau model bisnis yang berkelanjutan dengan mempertimbangkan konsep kesejahteraan sosial, dinamika pasar (penawaran, permintaan, persaingan), serta peran pemerintah dan isu ekonomi global.

 

Instruksi:

 

Bagian A: Kampanye Sosial DKV (Kelompok 3-4 orang)

1.      Pilih Isu Kesejahteraan: Pilih satu isu kesejahteraan sosial yang relevan dengan kota/daerah kalian (contoh: pentingnya edukasi keuangan bagi pemuda, promosi UMKM lokal, dukungan untuk sektor pariwisata/kuliner yang terdampak, pengurangan limbah makanan).

2.      Analisis Indikator & Dampak: Jelaskan bagaimana isu tersebut terkait dengan indikator kesejahteraan (misalnya, pengangguran, pendapatan, IPM). Bagaimana kampanye kalian bisa berkontribusi pada peningkatan kesejahteraan?

3.      Rancang Konsep Kampanye DKV:

o    Tema & Pesan Utama: Buat tema kampanye yang menarik dan pesan utama yang ingin disampaikan.

o    Target Audiens: Siapa target kampanye ini (pemuda, UMKM, masyarakat umum)?

o    Media Promosi: Rancang konsep visual untuk minimal 3 jenis media promosi (misalnya, poster digital untuk media sosial, storyboard singkat untuk video, desain flyer atau banner).

o    Strategi DKV: Jelaskan bagaimana desain kalian akan mempengaruhi demand atau kesadaran masyarakat terhadap isu tersebut.

4.      Pertimbangkan Peran Pemerintah: Bagaimana kampanye ini bisa didukung atau sejalan dengan kebijakan pemerintah daerah?

 

Bagian B: Model Bisnis Pariwisata/Kuliner Berkelanjutan (Kelompok 3-4 orang)

1.      Ide Bisnis Inovatif: Kembangkan ide bisnis di bidang pariwisata atau kuliner yang memiliki potensi dampak positif pada kesejahteraan sosial atau lingkungan (contoh: kafe dengan konsep zero-waste, homestay yang memberdayakan masyarakat lokal, tur edukasi lingkungan).

2.      Analisis Pasar (Penawaran & Permintaan):

o    Siapa target pasar kalian? Bagaimana kalian melihat permintaan untuk produk/jasa ini?

o    Siapa pesaing kalian? Bagaimana kalian akan membedakan penawaran kalian agar unik dan kompetitif?

3.      Perkiraan Dampak Ekonomi Makro:

o    Bagaimana bisnis kalian bisa memengaruhi pendapatan per kapita masyarakat sekitar atau tingkat pengangguran (misalnya, dengan merekrut tenaga kerja lokal)?

o    Bagaimana potensi inflasi atau perubahan nilai tukar mata uang bisa memengaruhi biaya operasional atau harga jual produk/jasa kalian?

4.      Rencana Promosi Sederhana: Buat sketsa atau deskripsi singkat mengenai strategi promosi yang akan kalian gunakan untuk menarik pelanggan, dengan mempertimbangkan aspek persaingan.

 

Presentasi Proyek: Setiap kelompok akan mempresentasikan hasil proyek mereka di depan kelas. Jelaskan ide, analisis, dan bagaimana konsep-konsep ekonomi makro (kesejahteraan, pasar, peran pemerintah, isu global) terintegrasi dalam proyek kalian.

 


 

BAB 3

Solusi Kreatif dan Inovatif untuk Ekonomi dan Kesejahteraan

 

Halo semuanya! Setelah kita memahami dasar-dasar perilaku ekonomi individu, rumah tangga, dan gambaran besar ekonomi makro, di bab terakhir ini kita akan membahas bagaimana kita bisa menjadi bagian dari solusi. Kalian sebagai calon profesional di bidang DKV, Pariwisata, atau Kuliner punya potensi besar untuk menciptakan nilai tambah, mendorong keberlanjutan, dan beradaptasi di era digital demi ekonomi yang lebih baik dan kesejahteraan yang lebih tinggi.

 

3.1: Ekonomi Kreatif dan Peran DKV dalam Nilai Tambah

 

Indonesia memiliki potensi besar dalam ekonomi kreatif. Apa itu ekonomi kreatif? Ini adalah sektor ekonomi yang mengandalkan kreativitas, ide, dan talenta individu sebagai aset utamanya untuk menciptakan nilai dan pertumbuhan ekonomi. Desain Komunikasi Visual (DKV) adalah salah satu pilar utamanya!

 

Pilar-pilar Ekonomi Kreatif (contoh):

·         Desain: Desain grafis, desain produk, desain interior, desain busana.

·         Seni Pertunjukan: Musik, tari, teater.

·         Pariwisata Kreatif: Wisata kuliner, wisata seni dan budaya.

·         Kuliner: Inovasi resep, kemasan makanan.

·         Kriya: Kerajinan tangan.

·         Aplikasi dan Game Developer: Pembuatan software dan game.

·         Periklanan: Kampanye promosi dan branding.

 

Peran DKV dalam Menciptakan Nilai Tambah: Sebagai siswa DKV, kalian berada di garis depan dalam menciptakan nilai tambah di banyak sektor:

1.      Branding dan Identitas Visual: Desain logo, branding guide, kemasan produk, dan materi promosi yang kuat membuat suatu produk atau layanan lebih dikenal, diingat, dan memiliki nilai jual lebih tinggi. Misalnya, sebuah kopi biasa bisa menjadi premium dengan branding yang tepat.

2.      Pemasaran Efektif: Desain iklan, konten media sosial, dan kampanye digital yang menarik membantu produk/layanan mencapai target pasar dan mendorong penjualan.

3.      Pengalaman Pengguna (UX/UI): Desain antarmuka aplikasi atau website yang intuitif dan menarik membuat pengalaman pengguna lebih baik, yang penting untuk bisnis digital.

4.      Diferensiasi Produk: Melalui desain yang unik dan inovatif, suatu produk dapat dibedakan dari pesaingnya, sehingga meningkatkan daya saing di pasar.

5.      Pendukung Sektor Lain: DKV mendukung sektor pariwisata (desain promosi destinasi), kuliner (desain menu, kemasan, interior restoran), fashion, film, dan banyak lagi.

 

Contoh Nyata:

·         Bayangkan sebuah usaha kuliner rumahan. Dengan desain logo, kemasan, dan foto produk yang profesional (hasil DKV), produk tersebut bisa naik kelas, menarik lebih banyak pelanggan, dan bahkan diekspor.

·         Destinasi wisata yang indah tidak akan dikenal tanpa promosi visual yang menarik (video, poster, website turis) yang dirancang oleh desainer DKV.

 

3.2: Pariwisata Berkelanjutan dan Ekonomi Hijau

Sektor pariwisata dan kuliner memiliki peran besar dalam perekonomian, namun juga punya potensi dampak lingkungan. Di sinilah konsep pariwisata berkelanjutan dan ekonomi hijau menjadi krusial.

·         Pariwisata Berkelanjutan: Jenis pariwisata yang memperhitungkan dampak ekonomi, sosial, dan lingkungan secara menyeluruh, baik di masa sekarang maupun di masa depan. Tujuannya adalah untuk memenuhi kebutuhan wisatawan dan daerah tujuan tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang untuk memenuhi kebutuhannya sendiri.

o    Aspek Lingkungan: Melindungi keanekaragaman hayati, mengurangi jejak karbon, pengelolaan limbah yang baik, konservasi sumber daya alam.

o    Aspek Sosial Budaya: Menghormati budaya lokal, melibatkan masyarakat setempat, mempertahankan warisan budaya, memastikan manfaat diterima komunitas lokal.

o    Aspek Ekonomi: Menciptakan lapangan kerja yang layak, mendukung UMKM lokal, memastikan pendapatan yang adil bagi masyarakat.

·         Ekonomi Hijau: Model ekonomi yang bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia dan kesetaraan sosial, sambil secara signifikan mengurangi risiko lingkungan dan kelangkaan ekologis. Ini mencakup investasi di energi terbarukan, pertanian organik, pengelolaan limbah, dan praktik bisnis yang ramah lingkungan.

 

Implementasi di Pariwisata dan Kuliner:

1.      Pengelolaan Limbah: Restoran menerapkan kebijakan zero-waste, mendaur ulang limbah, atau mengolah sisa makanan menjadi kompos. Hotel mengurangi penggunaan plastik sekali pakai.

2.      Penggunaan Bahan Baku Lokal & Berkelanjutan: Restoran/kafe menggunakan bahan-bahan segar dari petani lokal, mengurangi jejak karbon transportasi, dan mendukung ekonomi lokal.

3.      Ekowisata: Pengembangan destinasi wisata yang berfokus pada konservasi alam dan edukasi lingkungan, dengan keterlibatan masyarakat lokal.

4.      Efisiensi Energi & Air: Hotel dan fasilitas wisata menghemat energi dan air, misalnya dengan panel surya atau sistem pengolahan air.

5.      Promosi Budaya Lokal: Paket wisata yang memperkenalkan wisatawan pada seni, tradisi, dan kuliner otentik masyarakat setempat, sehingga memberikan manfaat langsung kepada komunitas.

 

Manfaat: Menerapkan konsep ini tidak hanya baik untuk lingkungan, tetapi juga bisa menjadi daya tarik pariwisata dan kuliner itu sendiri. Wisatawan dan konsumen modern semakin peduli terhadap praktik bisnis yang bertanggung jawab.

 

3.3: Literasi Digital dan Keamanan Ekonomi di Era Digital

Di era yang serba digital ini, kemampuan memahami dan menggunakan teknologi informasi bukan lagi pilihan, tapi kebutuhan. Ini dikenal sebagai literasi digital. Seiring dengan itu, penting juga untuk memahami aspek keamanan ekonomi kalian di ranah digital.

·         Literasi Digital: Kemampuan untuk menemukan, mengevaluasi, membuat, dan mengomunikasikan informasi menggunakan keterampilan kognitif dan teknis pada platform digital.

o    Pentingnya bagi DKV: Menguasai software desain, platform media sosial untuk promosi, tools kolaborasi online, dan memahami tren digital.

o    Pentingnya bagi Pariwisata/Kuliner: Mengelola pemesanan online, menggunakan platform pemasaran digital, menganalisis data pelanggan, dan berinteraksi dengan wisatawan melalui media digital.

·         Keamanan Ekonomi di Era Digital:

o    Transaksi Online Aman: Memahami cara melakukan pembayaran online yang aman, mengenali situs phishing, dan melindungi data pribadi. Penting saat bertransaksi dengan klien/supplier atau menerima pembayaran dari pelanggan.

o    Perlindungan Data Pribadi: Menjaga kerahasiaan data pribadi dan klien dari kebocoran atau penyalahgunaan. Ini krusial bagi desainer yang menangani informasi sensitif klien atau bagi pengelola bisnis yang menyimpan data pelanggan.

o    Etika Penggunaan Media Digital: Menghindari penipuan online, penyebaran hoaks, dan memahami hak cipta digital (penting bagi desainer untuk melindungi karya mereka dan menghindari pelanggaran hak cipta).

o    Mengenali Modus Penipuan: Penipuan investasi online, penipuan lowongan kerja palsu, atau penipuan pembayaran.

o    Peluang Ekonomi Digital: Memanfaatkan e-commerce, freelancing platform, atau media sosial untuk memasarkan produk/jasa kalian ke jangkauan yang lebih luas.

 

Bagaimana ini Memengaruhi Kalian? Kalian akan bekerja di industri yang sangat bergantung pada digital. Desainer DKV membutuhkan literasi digital untuk software dan portofolio online. Pelaku pariwisata/kuliner membutuhkan literasi digital untuk pemasaran, reservasi, dan manajemen operasional. Memahami keamanan digital akan melindungi kalian dari kerugian finansial dan reputasi di dunia maya.

 


 

Soal Sumatif Bab 3: Solusi Kreatif dan Inovatif untuk Ekonomi dan Kesejahteraan

 

Petunjuk: Pilihlah jawaban yang paling tepat.

1.      Manakah dari pernyataan berikut yang paling tepat mendeskripsikan "Ekonomi Kreatif"?

a. Sektor ekonomi yang berfokus pada produksi barang-barang mewah.

b. Ekonomi yang sangat bergantung pada sumber daya alam.

c. Sektor ekonomi yang mengandalkan ide dan talenta individu sebagai aset utamanya.

d. Ekonomi yang hanya berfokus pada sektor pariwisata dan kuliner.

2.      Sebagai seorang desainer DKV, peran utama kalian dalam menciptakan nilai tambah pada sebuah produk kuliner adalah melalui:

a. Menentukan harga jual produk.                             

b. Mencari bahan baku yang lebih murah.

c. Mendesain kemasan dan branding yang menarik untuk produk tersebut.

d. Mengelola keuangan usaha kuliner.

3.      Sebuah hotel di Bali memutuskan untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan mengolah limbah organiknya menjadi kompos untuk taman. Tindakan ini paling tepat menunjukkan komitmen terhadap konsep:

a. Ekonomi digital                                                      b. Pariwisata massal

c. Pariwisata berkelanjutan                                         d. Ekonomi tradisional

4.      Berikut ini adalah contoh praktik yang sesuai dengan prinsip ekonomi hijau di sektor kuliner, kecuali:

a. Menggunakan bahan baku dari petani lokal yang menerapkan pertanian organik.

b. Meminimalkan sisa makanan dengan sistem pengelolaan inventaris yang efisien.

c. Meningkatkan penggunaan listrik dari sumber energi fosil untuk operasional restoran.

d. Mendaur ulang limbah kemasan dan minyak jelantah.

5.      Kemampuan untuk mengenali situs web phishing atau modus penipuan online saat berbelanja atau bertransaksi merupakan bagian penting dari:

a. Ekonomi kreatif                                                      b. Literasi digital dan keamanan ekonomi

c. Pariwisata berkelanjutan                                         d. Keseimbangan pasar

 


 

Studi Kasus: "Transformasi Desa Wisata 'Seruni' dengan Sentuhan Kreatif"

 

Latar Belakang: Desa Seruni adalah sebuah desa yang indah di kaki gunung, memiliki potensi alam yang menarik namun belum terkelola dengan baik sebagai destinasi wisata. Mayoritas penduduknya adalah petani. Pemerintah daerah ingin mengembangkan Desa Seruni menjadi desa wisata yang mandiri dan berkelanjutan.

 

Studi Kasus: Dua tim mahasiswa, satu dari SMK DKV dan satu dari SMK Pariwisata/Kuliner, ditugaskan untuk membantu mengembangkan Desa Seruni:

·         Tim DKV: Mereka melihat bahwa desa ini belum punya identitas visual yang kuat. Produk kerajinan lokal juga belum dikemas menarik. Mereka juga menyadari bahwa desa ini belum punya promosi di media sosial. Tim ini berencana membuat logo desa, branding untuk produk kerajinan, dan konten visual untuk promosi online.

·         Tim Pariwisata/Kuliner: Mereka mengamati bahwa infrastruktur wisata dasar masih kurang, dan penduduk belum sepenuhnya memahami konsep pelayanan wisata. Ada potensi untuk mengembangkan homestay ramah lingkungan dan memperkenalkan kuliner lokal otentik yang menggunakan bahan baku dari kebun sendiri. Mereka juga ingin memastikan bahwa pengembangan ini tidak merusak alam dan memberi manfaat nyata bagi masyarakat lokal.

 

Tantangan Bersama:

·         Bagaimana memastikan bahwa semua ide dan program ini dapat berjalan dengan efektif dan aman di era digital?

·         Bagaimana menjaga keseimbangan antara pengembangan ekonomi dan pelestarian lingkungan serta budaya lokal?

 

Pertanyaan Studi Kasus:

1.      Jelaskan bagaimana Tim DKV dapat menciptakan nilai tambah bagi Desa Seruni melalui prinsip ekonomi kreatif. Berikan minimal dua contoh spesifik.

2.      Bagaimana konsep pariwisata berkelanjutan dan ekonomi hijau akan diterapkan oleh Tim Pariwisata/Kuliner di Desa Seruni? Berikan minimal dua contoh konkret.

3.      Dalam konteks pengembangan Desa Seruni, apa saja aspek literasi digital dan keamanan ekonomi yang harus dikuasai oleh kedua tim (dan juga masyarakat lokal) agar proyek ini berhasil dan aman?

4.      Jika kalian adalah salah satu anggota tim, bagaimana kalian akan berkolaborasi untuk memastikan bahwa pengembangan Desa Seruni tidak hanya menarik secara ekonomi tetapi juga bertanggung jawab secara lingkungan dan sosial?


 

Tugas Proyek: "Inovasi Produk/Jasa Digital & Berkelanjutan"

 

Tujuan: Siswa akan merancang sebuah produk atau jasa inovatif di bidang DKV atau Pariwisata/Kuliner yang mengintegrasikan konsep ekonomi kreatif, keberlanjutan, dan pemanfaatan/keamanan digital.

 

Instruksi:

 

Bagian A: Desain "Produk Kreatif & Digital" (DKV - Kelompok 2-3 orang)

1.      Pilih Masalah/Peluang: Identifikasi satu masalah atau peluang yang bisa diselesaikan/dimanfaatkan dengan solusi DKV digital (contoh: UMKM kesulitan membuat promosi menarik, desa wisata butuh virtual tour, organisasi sosial butuh kampanye digital).

2.      Konsep Produk/Jasa DKV: Buat konsep produk atau jasa DKV digital yang inovatif (contoh: platform template desain untuk UMKM, jasa pembuatan virtual tour 360°, aplikasi e-poster).

3.      Nilai Tambah & Ekonomi Kreatif: Jelaskan bagaimana produk/jasa kalian menciptakan nilai tambah dan termasuk dalam ekonomi kreatif.

4.      Aspek Digital & Keamanan:

o    Bagaimana produk/jasa kalian sepenuhnya berbasis digital?

o    Bagaimana kalian akan memastikan keamanan data pengguna atau klien kalian?

o    Bagaimana kalian akan mempromosikan produk/jasa ini secara digital?

5.      Visualisasi Konsep: Buat mock-up sederhana atau sketsa dari antarmuka produk/jasa digital kalian (misalnya, tampilan aplikasi, website, atau contoh desain yang dihasilkan).

 

Bagian B: Bisnis "Kuliner/Pariwisata Berkelanjutan & Digital" (Pariwisata/Kuliner - Kelompok 2-3 orang)

1.      Ide Bisnis Berkelanjutan: Kembangkan ide bisnis kuliner atau pariwisata yang memiliki fokus kuat pada keberlanjutan dan ekonomi hijau (contoh: restoran zero-waste dengan menu lokal, eco-resort berbasis komunitas, tur edukasi pertanian organik).

2.      Konsep Keberlanjutan: Jelaskan secara detail bagaimana bisnis kalian akan menerapkan prinsip pariwisata berkelanjutan atau ekonomi hijau (misalnya, pengelolaan limbah, penggunaan bahan baku, energi terbarukan, pemberdayaan masyarakat).

3.      Pemanfaatan Digital:

o    Bagaimana kalian akan memanfaatkan literasi digital untuk operasional dan pemasaran bisnis kalian (contoh: sistem reservasi online, promosi melalui media sosial, customer relationship management)?

o    Bagaimana kalian akan memastikan keamanan ekonomi dalam transaksi digital atau pengelolaan data pelanggan?

4.      Rencana Produk/Jasa & Pemasaran: Deskripsikan produk/jasa inti kalian. Buat sketsa konsep branding atau promosi yang mencerminkan nilai keberlanjutan dan juga menarik secara digital.

 

Presentasi Proyek: Setiap kelompok akan mempresentasikan ide proyek mereka di depan kelas. Jelaskan bagaimana ide kalian mengintegrasikan semua konsep dari Bab 3: Ekonomi Kreatif, Keberlanjutan, dan Pemanfaatan/Keamanan Digital, serta bagaimana ini akan berkontribusi pada ekonomi dan kesejahteraan.

 

0 Response to "PERILAKU EKONOMI DAN KESEJAHTERAAN"

Posting Komentar