sudah libur lama dan kemaren adalah perdana ...
masih dengan aturan sosial distancing, berjamaah dengan jaga jarak ... kalau dulu diajarkan, luruskan dan rapatkan agar memperoleh kesempurnaan sholat jama'ah ...
sekarang mungkin lebih luruskan hati, tidak perlu memperhatikan kanan kiri, fokus kepada Allah, ibadah bukanlah tujuan melainkan sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah, jangan usil dengan ibadah orang lain, tujuannya sama, ihdinashshirotholmustaqim,
rapatkan kebersamaan hati, tubuh dapat saja terpisah, tapi hati selalu dekat, kebersamaan dalam kebaikan dan kebaikan dalam kebersamaan, setiap orang akan bersama dengan yang dicintainya kelak di akhirat, ... walau kita jauh ruang dan waktu dengan Rosululloh, masyayih, orang-orang yg mendapat anugrah dihadirat Allah, semoga kita menjadi orang yg dekat (rapat) dg Rosululloh waalihi washohbihi ajmain, aamiin
hehehe ... kebiasaan ngalor ngidul ... maaf
pengajiannya dimulai setelah wirid ba'da sholat maghrib, dan yang dibahas adalah sholawat nabi yang dibaca di akhir majlis,
sudah umum dikalangan warga NU ketika setelah selesai acara, misal walimahan/ tahlilan, selesai acara kemudian ramah tamah (makan bersama) kemudian tidak langsung buyar, kalau ada berkat (bingkisan) dan habis dikebagian semuanya, itupun jamaah tidak buyar ... nunggu apa?
nunggu disholawatin ... Allohumma sholliala sayyidina Muhammad ... mendengarnya, jamaah akan menjawab ... Allohumma sholli wasalim alaih ... dan semuanya bubar dan pulang ...
seperti itulah sholawat pembubar,
dulu sih sempat berfikir, lah yo, sholawat kok digunakan untuk membubarkan orang, apa pada setan ... takut sama sholawat?, kemudian bergaung tasbih akhir majlis ... subhanakallohumma wanihamdika ... malah ilfil ...
kemudian sih tenang ketika ngaji di gusnya waktu bahas hal tersebut ...
kembali ke penjelasan sang ustadz ...
beliau menjelaskan bahwa hal tersebut ada dalilnya, dari sahabat Jabir, bahwa orang yang bubar majlis tanpa membaca sholawat maka baunya lebih busuk dari pada bau bangkai ...
beliau menjelaskan bahwa sangat mungkin dalam majelis tsb akan ada pergunjingan dll, sehingga sholawat tersebut sebagai pelebur ... leburlah keburukan dengan kebaikan ... kemudian sang ustadz menjelaskan keutaman-keutaman sholawat ...
alhamdulillah, dapat ngaji ... ada nasehat jangan sampai dalam 40 hari tanpa ngaji, karena hati dapat keras/mati ... dan ini sy udah lama ndk ngaji ... ya Allah moga keturunanku semua ahli ngaji, ahli ilmu, ahli sholeh ... aamiin
0 Response to "sholawat bubar"
Posting Komentar