Termenung aku dalam kesedian
Terlempar aku ke dalam ketidak pastian
Kau akan jauh dari pandangan ini
“Hey…” tegur Fandi,
dengan spontan Reysha menutup buku hariannya. “lagi nulis apa sih?” Tanya Fandi dengan wajah yang nampak ceria, bagaimana tidak cerih
hari ini ia akan berangkat ke Jakarta meneruskan studynya di UI, Universiras
yang ia impikan.
“nggg…
nggak kok, aku cuman nulis resep masakan yang nggak penting” jawab Reysha asal.
“tumben?” Tanya Fandi lagi dengan wajah polosnya. Ia tidak sadar kena
tipu.
Reysha
hanya menjawab dengan senyuman lemah. “udah sana, pesawat kamu mau take off.
Ntar ketinggalan loh” kata Reysha yang sengaja ia buat dengan nada ceriah,
seceriah wajah Fandi.
“Aku
pergi dulu, baik-baik disini”
Ucap Fandi
penuh arti.
“iya,
kamu juga” jawab Reysha pedih
“love you...” kata fandi tulus
Reysha tersenyum “love you too” jawabnya yang kini mulai
menahan air matanya agar tidak jatuh. Fndi menyentuh rambut Reysha dengan
lembut dan melangkah menjauhinya.
Dan
akhirnya ia pergi. Pergi untuk sementara atau selamanya. Huft… Kembali Reysha
membuka buka hariannya dan menambahkan beberapa bait.
Setelahnya apa bisa aku berdiri seperti dulu?
Kasih, kembalilah! Aku mohon kembalilah!
Karena aku sangat menginginkanmu
https://kelasfuadi.blogspot.com/2019/09/privasi-dan-disclamer-dari-katagori-lia.html
0 Response to " Termenung aku dalam kesedian"
Posting Komentar