Penutupan kegiatan diniyah dilakukan dengan beristighosah bersama, yang mungkin jg kurang maksimal kehadiran para santri, karena esok harinya ada acara coblosan pemilu, yg beberapa pulang kampung, tapi alhamdulillah yang hadir lumayan banyak.
Pada kesempatan tsb, ketika saya bilang penutupan, maka teringat nasehat pengasuh KH. M. Ali Maghfur SI sebelumnya mengenai pamitan kepada kanjeng nabi ketika ziarah di madinah, jangan kamu bilang pamit untuk berpisah, yang beliau katakan, ya Rosululloh, saya pamit bukan untuk berpisah melainkan saya pamit pulang untuk menjemput keluargaku untuk berziarah kembali ke sini, untuk menemuimu.
akhirnya hal sama juga saya sampaikan kepada anak2, penutupan ini bukanlah akhir, dan bahkan masalah mengaji tidak boleh pernah selesai, mngaji sampai akhir hayat. penutupan ini adalah untuk membuka lagi, semangat baru, ilmu lebih manfaat, rizki barokah dll.
ngaji akan masuk kembali ketika tanggal 1 romadlon, hanya saja waktu dan kegiatan yang sedikit berbeda, dimulai sholat isya' dan terawih berjamaah kemudian tadarus Al Qur'an, yang dilanjutkan bagi yang sekolah smp keatas ikut ngaji kitab yang diasuh oleh pengasuh ponpes gus Ali M.
salah satu yang saya sampaikan juga bahwa kunci surga adalah Lailahaillalloh, siapa yang di sini belum pernah mengucapkan kalimat Lailahaillalloh? berarti semua sudah punya kunci surga (penduduk surga), tapi apakah semua kunci sama? bagaimana cara menggunakannya? makanya ngaji agar dapat menggunakannya.
apalagi di bulan romadlon, pahala akan dilipatgandakan 70x hingga tak terhingga kali lipat, dan ngaji ini adalah ibadah yang paling banyak pahalanya, duduknya, jalan dkk.
moga bermanfaat, dan apabila ada yang salah semoga diampuni, semoga diperbaiki, aamiin
0 Response to "menutup untuk membuka"
Posting Komentar