Bagaimana menjadi guru yang baik?

Dari Istighosah kemudian ke acil (panggilan sayang tuk acik/ bucik), karena akan diadakan tahlilan perempuan di siang hari dan laki-laki ba'da isya,

jam 14an "lari" ke sekolah, tuk bantu persiapan lsp senin esok,

pak saiful yang telah datang dari pagi kemudian pak mada yang datang dikit siang dengan dibantu anak2, juga ada bu heny dan bu roicha,

sampai malam pun, sekitar jam 20.30 belum ada pandangan fix 100%, akhirnya diputuskan lanjut pagi hari sebelum ujian di mulai, karena adanya beberapa komputer bluescreen, yang dugaan awal adalah disebabkan virus yang beredar lemalui jaringan LAN, belum diperiksa lebih lanjut,

seperti ini beban persiapannya, jika melihat siswa yang meremehkan ujian atau mengerjakan asal-asalan, maka timbul juga rasa mangkel, huft moga, dilonggarkan Allah hati ini agar kita dapat pahala juga anak2 ilmunya manfaat, aamiin

waktu dah malam, eehhhh mau pulang, hujan lumayan lebat walau tidak terlalu lama, akhirnya nunggu hujan terang di kantor,

ada sedikit pernyataan dan pertanyaan yang diajukan oleh teman, sambil nunggu hujan reda, 

ada statement kurang lebihnya : untuk menghancurkan sebuah bangsa tidak perlu bom atom, roket dll ........ guru yang curang memberikan nilai ........

bagaimana tanggapan saya, ditanya, wah guru ini salah satu alat penghancur bangsa sendiri,

entah bener ta mboten, saya bilang, profesi apapun yang digeluti, akan ada dilema antara kebaikan dan keburukan, maka yang harus kita lakukan adalah berusaha melakukan yang terbaik melalui profesi kita hingga Allah memberikan pertolongannya ....

how?

0 Response to "Bagaimana menjadi guru yang baik?"

Posting Komentar