membangun spiritualisme di uin malang

Alhamdulillah beberapa jama'ah dari Surabaya berkesempatan menghadiri pengajian majlis dzikir wa ta'lim di UIN Malang pada tanggal 22 Mei 2019 dimana yg menjadi narasumber adalah Mawlana Syekh Mustafa Mas'ud

diawali oleh tawaran oleh pengurus yayasan KS untuk mengikuti acara tersebut, 12 orang dari sby akhirnya mendaftar, dg cara iuran untuk sewa mobil, dapat subsidi pula dari zawiyah dan donatur, alhamdulillah

hitungannya kita sampai itu telat, karena acara terjadwal mulai pukul 15.30 sedang kita sampai sekitar pukul 16.00 disebabkn molornya berangkat juga belum mengetahui lokasi UIN juga.

Syukur alhamdulillah, kita masih sempat Mengikuti acara dari awal, karena kita datang, sholawat terlantun dipandu oleh ust Rozi dan ust Baha. kemudian mwlana masuki tempat pengajian diiringi oleh rektor dkk, begitu tawadlu'nya rektor yang duduk di bawah sedang mempersilahkan mwlana duduk di kursi yg telah disediakan.

sebelum suhbah (pengajian) dari mwlana, bapak rektor menyampaikan sedikit sambutan, beliau menyampaikan 4 pilar yang menjadi podasi dari UIN yang salah satunya adalah masalah spiritualitas, beliau menyampaikan jika spiritualitas ini teraih maka semua pilar akan mengikuti secara otomatis, karena itu untuk menumbuhkan spiritualitas di kampus beliau berinisiatif mengundang mwlana, bahkan meminta kesediaan mwlana untuk menjadi pembimbing rutin di majlis tsb. beliau mengenal mwlana setelah sebelumnya mengenal mwlana syekh Nadzim dari youtube, kemudian beliau tertarik dan mencari info tentangnya, maka menemukanlah mwlana Syekh Mustafa sebagai salah satu murid beliau syekh Nadzim.

setelah sambutan, mwlana memulai suhbah, seperti biasa beliau lebih suka membungkus hikmah melalui cerita-cerita, yang bila jama'ah membuka hatinya, menyimak dan mengambilnya, maka semua "pertanyaan-pertanyaan" dalam hati akan terjawab dengan sendirinya melalui hikmah yang tersirat tersbut, bahkan bl bersungguh-sungguh, akan ditemukan "modal" untuk menghadapi kejadian yang akan kita alami dikemudian hari. metode ini telah dicontohkan dalam Al Qur'an, dimana didalamnya terdapat cerita-cerita yang dapat diambil ilmu dan hikmahnya.

berikut sedikit catatan yang terekam oleh q, karena keterbatasan diri ini, juga menggunakan bahasa saya, sehingga pasti jauh dari "kekuatan" hikmah jikalau datang sendiri ke majelis beliau (ayoo-ayoo ikut hadir di majelis beliau ... insyalloh anda akan mendapat "permata dan mutiara" melalui pertemuan dengan beliau ... hehehe promosi) : 

al fatihah untuk nabi saw, para sahabat, para awliya, khususnya mwlana syekh Nadzim, melana syekh Hisyam dan mwlana syekh Mustafa, alfatihah ....

pada tahun 1997 mawlana Syekh Hisyam datang ke Indonesia, beliau mengatakan kpd mwlana, bahwa beliau tidak ada kepentingan dengan gedung-gedung dan orang-orang di Indonesia, beliau datang atas perintah guru beliau Mawlana syekh Nadzim untuk menunjuk mwlana syekh Mustafa sebagai representatif mwlana syekh Nadzim di Indonesia.

suatu saat, mwlana bertemu dengan seorang walikota, mwlana bertanya, maukah kalian alu ajak? iya, kami bersedia. loh kok belum ngerti mau diajak apa kok bilang mau saja? iya karena orang seperti syekh Mustafa tidak mungkin menjerumuskan orang.

kata kunci dalam kehidupan tasawuf adalah cinta, dan cinta adalah keberanian untuk melawan ego.

Tarekat/ thariqah adalah mbuat langkah benar-benar dalam islam.

ketika mwlana menerima amanat dari syekh Nadzim, beliau berdoa, saya tidak dapat melakukan apa-apa dan tidak mengerti apa-apa, saya hanya berusaha menjalankan amanah, dan jika saya salah maka itu adalah urusan dari orang yang menunjuk saya (mwlana syekh Nadzim, Rosululloh Muhammad saw, Allah SWT --silsilah keemasan Naqsybandi)

mwlana juga pernah mengajarkan doa, ya Allah, ya Rosul, ya Mawlana, hanya Engkau yg menyembadani (mengabulkan doa), bukan aku, tapi aku (berdoa) bermodalkan cinta (kepada Allah, Rosululloh dan para awliya).

dunia dan alam barzah dibatasi oleh pembatas yg sangat tipis, yaitu garis respek dan syukur, cinta yg diimplikasikan kpd orang lain, dedikasi yg diberikan kpd semua orang serta apapun yg diperbuat orang lain kepada anda (kita).

sahabat sya'ban yg selalu mengikuti jama'ah subuh dengan Rosululloh saw di madinah yg berjarak 1,5 jam dari rumahnya, diakhir hayatnya mengucapkan 3 hal, aduh - apabila rumahku lebih jauh (semakin jauh perjalanan dari rumah ke masjid maka pahalanya akan lebih banyak), aduh - apabila baju dalam yg kuberikan (pernah dalam perjalanan ke masjid bertemu dengan pengemis yg kedinginan, beliau hny mmberikan baju luar yg tipis yg dipakainya kpd pngemis tsb tuk mnghangatkn tubuh), aduh - apabila shodaqohku tidak yg sedikit. Beliau adalah tipe yg telah hilang pembatas dunia sehingga sebelum meninggal dunia telah dapat melihat akhirat dan buah dari amal ibadahnya.

tarekat adalah mengimplikasikan dimensi cinta tanpa terlambat (banyak orang di akhirat kelak merasa rugi dalam beramal dan berdoa agar dikembalikn ke dunia agar dapat beramal dg lebih baik).

Suatu saat putri beliau Aliyah (ayik) bermimpi, bersama dengan mwlana syekh Nadzim, Rosululloh saw, dan mwlana syekh Mustafa, setor hafalan Al Qur'an, ayat yg dibaca bercerita bahwa kebanyakan manusia beriman bukan kepada Allah. mwlana bertanya, bagaimana wajah Rosululloh? tidak terlihat, yg terlihat hanyalah cahaya, maka benarlah mimpi tersebut, karena tidak ada yg mampu melihat Rosululloh Muhammad saw, beliau akan terlihat sesuai dengan level orang yg melihat beliau.

syekh Mus pernah diajak oleh guru beliau kyai Thohir untuk ta'ziyah ke kyai Abdul Ghoni, beliau mengatakan, tidak enak jika sholat jenazah bersama bnyak orang kampung, karena setelah jamaah bisa jatuh pada perbincangan yg tidak bermanfaat, maka beliau berdua, sholat jenazah berdua kemudian membaca sholawat ruh, di pertengahan, kyai Thohir pamit dan meminta syekh Mus meneruskan baca sholawat ruh hingga 70x, setelah selesai membacanya, mwlana melihat wajah kyai Abdul Ghoni meneteskan air mata gembira.

Allah a'lam

0 Response to "membangun spiritualisme di uin malang"

Posting Komentar