sanad ilmu, suatu rantai tak terputus

Beberapa waktu sebelum Romadlon, KH. Ali Maghfur mengijazahkan sanad keilmuan dari ayah beliau, KH. Syadzili Askandar dari Banyuwangi, kepada santri-santri yg hadir ketika itu ... (sanad beliau dapat ditemukan di buku yang telah diterjemahkan dan diterbitkan oleh KH. Muhammad Ali Maghfur Syadzili Iskandar)

dulu, ketika belajar mapel aswaja, tentang definisi ahlussunnah waljama'ah, kok susah banget pegangannya ... dalam hal fiqih mengikuti imam madzhab, dalam hal aqidah mengikuti imam Asy'ari dan Al Maturidi, dalam hal tasawuf mengikuti Imam Ghozali, Imam Junaidi dst ...

kemudian dalam "masa kegundahan", sangat berterima kasih banget kepada habibana munzir al Musawa, melalui web majlisrasulullah.org (belum beruntung tuk bertemu langsung dengan beliau, dan beruntung, alhamdulillah dapat berinteraksi melalui forum di web tersebut), serasa mendapat obat yang selama ini dicari ... rasa cintapun menyeruak ...

setelah menemukan "hal baru" tersebut, jg tentang begitu pentingnya suatu silsilah keilmuan, hubungan ruhani antara murid dan guru serta banyaknya pecinta beliau yang memohon ijazah (hubungan ruhani) kepada beliau dan beliau juga dengan mudahnya memberikan ijazah tersebut. Prinsip beliau, Habibana Munzir dalam memberikan ijazah, "saya mempermudah ijazah karena tidak berani mempersulitnya, bagaimana orang ingin dekat pada Allah dan para shalihin lalu saya mempersulitnya?"

karenanya saya memohon ijazah kepada beliau, 

Assalamualaikum wr wb. alhamdulillah saya dipertemukan dengan majlis yang mulya ini, semoga habib beserta pengurus majlis ini dilimpahi rohmat oleh Allah, habib moho memberikan pula ijazah yang sempurna bagi saya, farid zainal fuadi, dan teman saya, nurus shobah, di surabaya, beserta keluarga kami, orang2 di majlis kami dan para murid kami, sering kami mengamalkan suatu amalan maupun doa yang kami dapat dari pengajian, buku2x, hadist dll tanpa ada yang memberikan ijazah oleh karena itu kami mohon ijazah sempurna dari habib, sebelumnya terima kasih, semoga Allah membalas kebaikan dengan berlipat2.

June 28, 2008 at 4:06 am, Habib Munzir menjawab :

alaikumsalam warahmatullah wabarakatuh,

Ketenangan dan kesejukan hati semoga selalu menerangi hari hari anda

saudaraku yg kumuliakan,
saya ijazahkan dengan ijazah sempurna seluruh dzikir salafusshalih, semua doa Rijaalussanad dan semua doa dan dzikir dari seluruh para wali dan shalihin, munajat dan dzikir para Ahlusshiddiqiyyatul Kubra, kepada anda dan saudara Nurussobah dan keluarga,
Ijazah sempurna yg saya terima dari Guru Mulia kita AL Hafidh Al Musnid Alhabib Umar bin hafidh yg sanadnya muttashil pada segenap para ulama, muhaddits, para wali dan shalihin. Ijazah ini mencakup seluruh surat dalam Alqur’an, wirid, dzikir dan doa Nabi Muhammad saw dan doa para Nabi dan Doa seluruh Ummat Muhammad saw, dan seluruh Hamba Allah yg shalih. semoga anda selalu dalam kemuliaan Dzikir dan Cahya Munajat mereka. Amiin

Demikian saudaraku yg kumuliakan, semoga sukses dg segala cita cita, semoga dalam kebahagiaan selalu,

Wallahu a\’lam

kini dalam fikiran saya yg sederhana dan bodoh, apakah aswaja? simpel saja "mengikuti mursyid (guru) dalam rangka mengikuti nabi Muhammad saw" ini yg diajarkn mwlana bahkan beliau mengawali dg "gak usah neko-neko, tidak perlu aneh-aneh"

Suatu sanad keilmuan ibarat suatu rantai yang terus sambung menyambung dari ruhaniah guru ke guru beliau ke gurunya guru beliau tanpa terputus kepada sang "sumber ilmu", jika ujung rantai itu bergerak, maka semua rantai akan ikut tergerak -- jadi jikalau risau, apakah ilmu yg saya sampaikan akhirnya salah atau manfaat atau gimana, bergumam dalam hati, "duh mwlana, duh habib, duh guru, mereka semua adalah muridmu, engkau pembimbing mereka, saya di sini hanya menemani saja" -- berharap jika ada kesalahan atau kekurangan maka ruhaniah dari "mata rantai" tersebut yg membimbing, meluruskan dan menyempurnakan -- terlihat cuci tangan ya ... maaf ...

5 september 2009, habib munzir menjelaskan melalui forum "ijazah ini sangat luhur, ia membuat kita terhubung ruh dg para shalihin dan itu merupakan kekuatan besar dalam kehidupan kita dan akhirat kita, sebagaimana sabda Nabi saw : Ruh adalah bagai pasukan yg berkelompok kelompok, jika saling kenal maka bersatu, jika saling tidak kenal maka berpisah, dg ijazah maka ruh bersatu dg semua jalur sanad ijazah tsb, memang ada orang orang yg protes pada saya, koq semudah itu memberikan ijazah ruhiyah yg demikian banyak dan dahsyat, saya hanya menjawab bahwa saya tidak berani kikir pada anugerah yg Allah berikan pada saya, bagaimana tanggung jawab saya dihadapan Allah swt jika saya memutus/mempersulit hubungan seorang muslim pada para shalihin? namun untuk sanad keilmuan maka saya tak berani memberinya kecuali pada yg langsung berhubungan dg saya lewat web, surat, atau jumpa." dimana sebelumnya beliau menjelaskan, "sanad keilmuan ini sangat berat dan jarang sekali ulama yg mau mengijazahkannya, sebab jika orang tsb melenceng akidahnya, ia akan berhujjah bahwa ia sudah punya sanad muhadditsin, dan yg dirisaukan pula jika ditanya tentang sanadnya hingga keujungnya, misalnya sanad kepada Imam Bukhari, datang seseorang mengaku sudah mempunyai sanad kepada Imam Bukhari, maka ia harus bisa menunjukkan sanadnya dari guru ke guru hingga imam bukhari, maka ini berbahaya bagi anda, namun jika sanad dzikir dan doa, maka hal itu tak menjadi perdebatan dan tidak bisa dimanfaatkan untuk berdebat atau berhujjah, berbeda dg sanad keilmuan."

maka di post ini, saya akan coba menyimpan beberapa sanad dari mwlana habibana Munzir ... 





0 Response to "sanad ilmu, suatu rantai tak terputus"

Posting Komentar